Bitung – Kabar tentang sejumlah pelaku pembajakan kepal tengker MT Berkat Rehobot telah menyerahkan diri dan sementara ditangani Polair Polda Sulut Tandurusa Kota Bitung beredar luas. Kendati kabar itu sendiri sempat dibantah, Dir Polair Polda Sulut, Kombes Pol Triyono Wibowo namun sejumlah informasi yang bersumber dari anggota Polair Polda Sulut membenarkan kabar tersebut.
“Saat ini ada tiga orang yang diduga pelaku pembajakan MT Berkar Rehobot sementara menjalani pemeriksaan, setelah hari Sabtu (7/2/2015) lalu menyerahkan diri,” kata sumber di Polair Polda Sulut Tandurusa Kota Bitung.
Ketiga pelaku itu kata sumber, masih terus dimintai keterangan terkait keberadaan sejumlah rekan-rekannya. Karena kuat dugaan para kawanan pembajak masih berada di luar daerah bahkan luar negeri untuk memasarkan hasil bajakan.
“Informasi terakhir, katanya muatan kapal yakni BBM jenis solar sebanyak 1,1 KL sudah berhasil mereka jual dan kini tinggal mencari cara untuk menjual kapal,” katanya.
Sementara itu, upaya konfirmasi ke Polair yang dilakukan sejumlah awak media Kota Bitung, Senin (9/2/2015) tak membuahkan hasil. Pasalnya, Wibowo serta pejabat di Polair Polda Sulut Tandurusa tak memberikan tanggapan kendati telah dihubungi via telepon serta disambangi namun tetap tak ada tanggapan.
“Saya sudah laporkan ke Wadir dan Wadir menyuruh meminta ijin ke Kasubdit Gakkum, tapi tetap tak ada tanggapan. Jadi mohon maaf silakan tunggu saja disini,” kata salah satu anggota Polair Polda Sulut di pos jaga.
Kapal Tanker MT Berkat Rehobot GT 700 sendiri dibajak delapan pria bertopeng saat berada di perairan belakang Pulau Lembeh, Rabu (28/1/2015) malam sekitar pukul 23.30 Wita. Kapal beserta angkutan 1,1 KL solar bersubdisi yang hendak dibawa ke PT Nusa Halmahera Minerals kini raib entah ke mana. Beruntung, 15 awak kapal yang sempat disekap dan dibuang di perbatasan Filipina, kini sudah diselamatkan Polair Polda Sulut.(abinenobm)