Bitung – Tulisan “Saluran Terburuk!!! Dimana??? Jokowi Kota Bitung???” yang dipasang salah satu warga Linkungan 2 Kelurahan Madidir Weru Kecamatan Madidir, Melky Katuuk diminta diturunkan.
Permintaan pencabutan tulisan diatas sehelai papan triplek tersebut dilakukan kepala lingkungan (Pala) Lingkungan 2, Jemi Tege, Jumat (10/5) siang kepada Katuuk.
“Saya tidak mau menurunkan papan tersebut karena selama ini keluhan kami soal saluran yang tersumbat dengan pasir dan sampah tidak mendapat perhatian, padahal sudah saya laporkan,” kata Katuuk.
Katuuk sendiri meminta Tege yang datang bersama salah satu staf kelurahan untuk memanggil camat Madidir agar datang langsung melihat kondisi yang mereka alami akibat saluran tersumbat.
“Kalau perlu Jokowi Kota Bitung datang langsung melihat rumah kami yang selalu tergenang jika hujan karena saluran penuh dengan pasir dan sampah,” katanya.
Menurut Katuuk, Tege sendiri diminta oleh lurah Madidir agar menurunkan tulisan yang ia pasang sebagai bentuk protes tersebut. Tapi ia tidak menggubris permintaan Tege tersebut dan membiarkan papan yang bertuliskan protes tersebut tetap terpasang.
“Bukan menurunkan papan tripleks yang kami butuhkan, tapi perbaikan saluran agar rumah kami tidak selalu tergenang air kala hujan,” katanya.(enk)