Manado – Pakta Integritas dinilai tidak lebih tinggi dari sumpah PNS atau pejabat dilingkup pemerintahaan, Pakta Integritas hanya merupakan satu simbol pernyataan tertulis yang belum tentu membawa pengaruh terhadap realitas pemberantasan korupsi. Hal ini dikatakan pengamat sosial dan pemerintahan Taufik Tumbelaka kepada Beritamanado Rabu, (14/03).
Ia menegaskan Pakta Integritas ini jangan terjebak seremonial belaka yang tidak ada dukungan serta langkah nyata yang berkesinambungan dari pada pejabat serta dukungan dalam artian political will, janganlah bertujuan untuk pencitraan yang hanya sesaat.
“Pakta Integritas merupakan suatu upaya diatas kertas untuk mengatasi permasalahan pemerintahan terkait dengan korupsi dan sebagainya, yang belum tentu efektif karna hal ini tumpang tindih dari pada sumpah PNS atau pejabat. Yah karna Pakta Integritas itukan pertanggungjawaban pada atasan yang berbeda dengan sumpah PNS yang wujud pertanggungjawabannya pada Tuhan yang diyakini oleh pejabat tersebut,” katanya.
Pakta Integritas yang berupa dokumen berisikan 7 poin pernyataan atau janji kepada diri sendiri tantang komitmen untuk melaksanakan tugas, fungsi, tanggungjawab, wewenang dan peran sesuai dengan perundang-undangan dan kesanggupan untuk tidak melakukan KKN serta komitmen menjaga integritas moral sebagai penyelenggara pemerintahan.
Hal ini diantaranya berisikan peran dan pro aktif dalam upaya Pencegahan dan pemberantasan KKN, serta tidak melibatkan diri dalam perbuatan tercela. Tidak meminta atau menerima pemberian langsung berupa suap, hadiah, bantuan, atau bentuk lainnya yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (jrp)