Manado — Pelantikan Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) Kepuluaan Riau (Kepri) berlangsung pada Sabtu (5/02/2022) di Golden Prawn Bengkong.
Acara tersebut mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Kepri dan Kota Batam.
Sejumlah tokoh kawanua pun hadir menyemarakkan acara tersebut walaupun terbatas karena protokol kesehatan (prokes) ketat yang diterapkan panitia.
Hal itu dilakukan mengingat saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19 dan di Kota Batam sendiri, perkembangan varian omicron sedang meningkat.
Terlihat hadir dalam acara pelantikan, yaitu Ketua OKK Dewan Pimpinan Pusat Kerukunan Keluarga Kawanua (DPP KKK) dari Jakarta Teddy Matheos serta Ketua DPD KKK Sumatera Utara sekaligus Koordinator Wilayah (Korwil) Sumatera Rolly Piay serta para tokoh kawanua lainnya di Batam dan sejumlah tokoh agama.
Teddy Matheos mengatakan, pelantikan dilakukan menggunakan adat Minahasa tersebut.
Sembilan sosiru/nampan dan 9 pohon Tawaang melambangkan keberadaan Tanah Minahasa mempunyai 9 sub etnis/Pakasaan yaitu Tombulu, Toulour, Tonsea, Tontemboan, Tonsawang, Pasan/Ratahan, Ponosakan, Bantik, Borgo/Bawontehu yang mengucap syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Kuasa karena subur dan berlimpahnya makanan di Tanah Minahasa sehingga mereka selalu mengucap syukur.
“Sedangkan pada penanaman Tawaang adalah suatu janji Tou (orang) Minahasa yang tidak akan dilanggar pada saat pohon tersebut ditanam sebagai batas tanah/wilayah dan ini juga melambangkan keteguhan, semangat kerja serta memelihara janji yang sudah diucapkan oleh Tou Minahasa akan dilaksanakan sepenuh hati,” jelas Teddy.
Dengan demikian diharapkan, bagi pengurus yang baru berjanji untuk memikul tanggung jawab di Kepulauan Riau ini akan dilaksanakan dengan tulus ikhlas.
“Seperti diketahui, Sulawesi Utara sekarang terdiri dari 15 Kabupaten/Kota pemerintahan mulai dari Talaud, Sangihe, Siau Tagulandang dan Biaro (Sitaro), Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bitung, Kota Manado dan Kota Tomohon, Bolaang Mongondow, Kota Kotamobagu, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan dan mereka di perantau sudah menjadi satu kesatuan Kerukunan Keluarga Kawanua yang menunjukkan bahwa Sulawesi Utara kaya dengan budaya serta keberagaman sub etnis yang mendiami Provinsi Sulut,” ungkap Teddy.
Selanjutnya dalam pelantikan secara adat Minahasa, para pengurus DPD Kepri serta DPC Batam dan DPC Pulau Bintan tampil ke depan setelah dibacakan Surat Keputusan oleh Sekretaris DPD KKK Sumatera Utara Jimmy Lumunon kemudian narasi pengukuhan diantar oleh Sekretaris Jenderal DPP KKK Ayub D.P Junus, MSc yang juga perwakilan negara sahabat Latvia di Indonesia serta Kepala Badan Promosi Pariwisata Provinsi Sulut.
Setelah semua pengurus telah berdiri di depan maka mereka dilantik secara virtual oleh Ketua Umum DPP KKK Irjen POL (P) Dr. Ronny F. Sompie, SH, MH yang saat ini menjabat sebagai Analis Keimigrasian Kemenkumham dan sebelumnya adalah Dirjen Imigrasi RI.
Adapun mereka yang dilantik dalam acara ini adalah Dewan Pengurus Daerah Kepulauan Riau dengan Ketua Evert E.J. Mokosuli, MA. M.Pd, Sekretaris Ferdy Tulung M.Th, Bendahara Jeuqlin Kowaas M.Pd dan Dewan Pengurus Cabang Kota Batam Ketua Johny Pangalila, Sekretaris Sem.J.H. Maramis, Bendahara Meyfly Sorongan.
Ronny Sompie dalam sambutannya yang diiringi dengan musik kolintang mengatakan, kawanua atau orang Manado yang ada diperantauan hampir mendiami seluruh pelosok tanah air bahkan di mancanegara sehingga diperlukan suatu wadah pemersatu dan berhimpun di dalam Kerukunan Keluarga Kawanua.
“Diharapkan setiap Kawanua dapat berperan penting sesuai dengan kompetensi masing-masing di mana mereka berada sehingga dapat berkontribusi positif dan menjadi berkat bagi banyak orang terlebih bagi keluarga disekitanyya,” kata Sompie.
Dalam acara pelantikan Kawanua Kepri dan Batam hadir pula Wakil Bupati Minahasa Selatan Pdt. Petra Yannny Rembang yang memperkenalkan suatu minuman tradisional Cap Tikus yang sudah dikemas dengan sangat modern sehingga dapat dipasarkan keberbagai daerah bahkan menjadi produk ekspor Kabupaten Minahasa Selata.
Petra mengatakan, minuman ini menjadi mata pencaharian sebagai masyarakat Minahasa dan telah melahirkan berbagai keturunan yang berhasil menjadi sarjana diberbagai disiplin ilmu hanya dengan mengolah dan berusaha Cap tikus.
“Untuk itulah pemerintah mencari investor untuk meproduksi secara legal dan tidak untuk mabuk-mabukan. Bahkan dalam produksi ini atas kerja sama dengan investor dari negeri ginseng Korea, telah ada Soju (minuman tradisonal Korea) yang dari Captikus dan mendapat sertifikasi BPOM,” kata Petra.
Diharapkan dengan adanya DPD KKK Kepulauan Riau maka dapat menjadi duta Sulawesi Utara di Kepulauan Riau dalam menjadi penghubung informasi tentang wisata, budaya dan produk Sulawesi Utara sehingga masyarakat melayu dapat mengunjungi Sulawesi Utara dimasa akan datang.
(***/srisurya)
