Mitra, BeritaManado.com – ‘Mungkin pak gubernur Sulut DR Sinyo Harry Sarundajang (SHS), menganggap kami warga asing,’ demikian ungkapan kekecewaan masyarakat Mitra akan ketidak pedulian Pemprov Sulut terhadap kondisi jalan trans provinsi di daerah ini.
Sebagaimana diketahui, sepanjang ruas jalan yang seharusnya menjadi tanggung jawab provinsi, saat ini kondisinya sangat parah. Lubang menganga dengan kedalaman hampir mencapai hingga 1 meter, terlihat di sepanjang jalan dari pintu masuk kabupaten Mitra, Desa Pangu hingga kota Ratahan. Dan hampir secara keseluruhan, jalan trans provinsi di Mitra dalam keadaan memiriskan.
Kondisi ini pun sudah menjadi ‘makanan’ sehari-hari masyarakat Mitra dan sekitarnya, dimana tak sedikit juga kecelakaan terjadi, pemicunya karena kondisi jalan yang sudah hancur. Bahkan warga menyebutnya persis sungai mati (kuala kering). “Kami sudah berkali-kali menyuarakan hal ini di media masa, tapi tidak pernah direspon. Lelah dan tak tahu harus mengeluh kepada siapa lagi, pak gubernur yang terhormat, kami ini bukan orang asing. Kami juga warga Sulut, kenapa tidak pernah dijawab teriakan kami. Ataukah kami tidak dianggap lagi sebagai bagian dari provinsi Sulut,” tanya Jendri Kawulusan, salah satu perwakilan warga Ratahan sekaligus tokoh Pemuda.
Akan kekesalan ini, dirinya bersama ratusan warga lainnya mengancam akan memblokade jalan trans tersebut jika Pemprov tak kunjung memberikan jawaban untuk segera memperbaikinya.(dul)