Manado – Anggota DPRD Sulut, Eddyson Masengi mempertanyakan target PAD tahun 2016 tidak mencapai target, hilang Rp162 Milliar lebih serta dana transfer daerah yang ditunda oleh pemerintah pusat.
Hal tersebut dikatakan Eddyson Masengi pada rapat KUA-PPAS Perubahan APBD 2016 antara Badan Anggaran (Banggar) DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Sulut, Selasa (20/9/2016) sore yang dihadiri Sekprov Siswa Rachmat Mokodongan.
“Kita memahami perubahan anggaran menyesuaikan dengan program prioritas. Target PAD tidak tercapai mempengaruhi kebijakan anggaran. Kami juga perlu penjelasan terkait penundaan dana transfer daerah. Mungkin pemerintah pusat melihat Sulut masih banyak uang sehingga transfer daerah ditunda,” ujar Eddyson Masengi.
Terkait pertanyaan Eddyson Masengi, Sekprov yang juga Ketua TAPD, Siswa Rachmat Mokodongan, menegaskan penurunan realisasi PAD secara umum disebabkan pengaruh ekonomi global.
“Sehingga ekonomi nasional dan ekonomi daerah ikut terganggu, dana transfer tertunda kami sudah memberi penjelasan kepada pemerintah pusat bahwa itu untuk gaji 14 akan dibagikan pada bulan Desember karena sebagian besar ASN kita beragama nasrani,” jelas Mokodongan. (jerrypalohoon)