Manado – Dunia pendidikan akan semakin berkembang apabila proses yang terjadi didalamnya didukung penuh oleh semua pihak, baik pemerintah, kepala sekolah, tenaga pengajar, tata usaha, siswa, orang tua bahkan masyarakat.
Dalam lembaga pendidikan seperti sekolah, kepala sekolah memiliki tanggung jawab yang besar untuk memimpin, mengayomi dan mengatur jalannya segala aktivitas yang ada di lingkungan sekolah.
Tapi hari ini, Jumat (24/7/2015) sore, beberapa orang tua dan wali siswa SMP Negeri 3 Manado mengeluhkan kehadiran kepala sekolah yang dinilai sangat kurang.
“Kami orang tua dan wali siswa jujur kecewa dengan kepala sekolah. Saya rajin datang ke sekolah karena anak saya aktif dalam kegiatan seni. Tapi setiap kali saya datang, saya tidak pernah melihat kepala sekolah ada di tempat. Saya selalu konfirmasi ke anak saya soal kehadiran kepala sekolah, dia cuma bilang kalau Ibu Kepsek memang kadang ke sekolah. Paling datang kalau ada urusan BOS atau rapat”, ujar Dortina Mawu mewakili orang tua wali siswa kepada BeritaManado.com di sela-sela pelaksanaan FLS2N.
Ia juga menyampaikan keheranan mereka karena dengan situasi seperti itu, Kepala sekolah SMPN 3 Manado masih saja menjabat.
“Kalau kepala sekolah malas datang ke sekolah tempat ia memimpin lalu masih saja menjabat, jelas kami sebagai orang tua wali merasa heran. Apa hal seperti ini tidak masuk dalam pelanggaran disiplin? Kami mau melapor ke dewan. Tapi kalau kondisinya tetap begini, seolah-olah kepsek merasa aman. Jadi kami harap dari pihak pemerintah didalamnya ada dinas pendidikan, mohon diaturlah kepsek yang seperti itu. Jangan lagi diberi jabatan. Berikanlah kesempatan kepada mereka yang lebih bertanggungjawab”, tambahnya.
Saat BeritaManado.com hendak mengkonfirmasi berita ini kepada Elisabeth Mononutu, S.Pd, M.Pd, beliau yang belum lama tiba ternyata sudah keluar dari lokasi FLS2N dimana anak-anak didiknya sementara mengikuti lomba. (sri)