Sitaro, BeritaManado.com – Pasca di-launching bersamaan dengan pelaksanaan Musrenbang RKPD pada April 2018 silam, kini Pemkab Sitaro telah menindaklanjuti dalam tahap peng-inputan rencana kerja perangkat daerah 2019.
Dalam arahan Kepala Bappelitbangda Kabupaten Kepulauan Sitaro, Dr. Agus Poputra SE, MM, M.A. Ak, menjelaskan, bahwa aplikasi ini selain merupakan amanat dari Permendagri 86 tahun 2017, juga merupakan bentuk inovasi daerah dalam menciptakan sistem pemerintahan yang akuntabel dan transparan, serta dorongan menciptakan masyarakat yang partisipatif dan aktif dalam mendukung dan mengawasi kinerja pemerintahan daerah.
“Ini merupakan bentuk upaya pemerintah daerah untuk menghadirkan tatanan pemerintahan yang akuntabel dan transparan, serta membuka ruang publik terhadap pengawasan perencanaan pembangunan daerah,” ujar Agus Poputra, Sabtu (5/5/2018).
Kepala Bidang Perencanaan Sosial Budaya pada Bappelitbangda selaku koordinator pelaksana peng-inputan, Wole Balandatu SPd, menjabarkan bahwa e-planing merupakan bentuk nyata adaptasi positif pemerintahan terhadap pesatnya perkembangan teknologi informatika dan menjadi aplikasi yang mampu menjaga konsistensi antara program dan kegiatan yang ada pada dokumen induk perencanaan daerah dengan dokumen perencanaan pada perangkat daerah.
“Aplikasi e-planing ini akan memastikan terjadinya sinkronisasi antar seluruh dokumen perencanaan daerah,” jelas Wole Balandatu.
Hendra Padang SE, operator peng-inputan, menginformasikan bahwa hingga saat ini sebagian besar perangkat daerah telah melakukan peng-inputan.
“Saat ini hampir seluruh perangkat daerah telah melakukan peng-inputan, ini merupakan hal baru jadi perlu waktu ekstra untuk mengarahkan kepada seluruh operator perangkat daerah untuk dapat mengetahui cara peng-inputan data,” tandas Hendra Padang.
Tambah Hendra Padang, e-planning Kabupaten Sitaro merupakan suatu sistem perencanaan yang akan mengakomodasi rencana kerja perangkat daerah dan usulan Musrenbang yang disesuaikan dengan prioritas pembangunan daerah.
“Ini suatu progres yang besar dalam dinamika perencanaan pembangunan Sitaro,” pungkas Hendra Padang.
(***GerlfritsLumintang/JerryPalohoon)