Airmadidi – Masa depan yang suram bagi petani kelapa di Kabupaten Minut sudah ada di depan mata. Sejak orde baru hingga saat ini, harga akan kelapa tak pernah naik, ini ada monopoli.
Hal ini dikatakan Piet Luntungan selaku anggota DPRD Minut pada beritamanado Selasa (2/7)
Menurut Om Piet sapaan akrabnya, pemerintah tak bisa mengangkat perekonomian petani kelapa. “Ini bisa di lihat di sejumlah supermarket, apakah ada hasil dari kelapa yang dijual?,” kata Om Piet
Dijelaskannya, harga kelapa di luar negeri itu cukup mahal, sementara perusahaan membeli kelapa petani dengan harga murah. “Minyak kelapa saja, masyarakat yang punya kelapa, tapi konsumsi minyak kelapa sawit, ini kan aneh,” kata Om Piet.
Apalagi menurutnya, banyak perusahaan di Minut rata-rata hampir semuanya melakukan ekspor produk kelapa. (rbn)