Manado – Gubernur Sulut Olly Dondolambey SE menyatakan meskipun Indonesia tercatat sebagai salah satu negara penangkap ikan terbesar dunia, namun disesalkan kontribusi perikanan terhadap ekomomi nasional dan kesejahteraan rakyat masih sangat kecil.
Hal ini dikarenakan interaksi antar pelaku industri belum optimal, sehingga industri perikanan masih lemah dan fragmental, belum terintegrasi secara horisontal (antar wilayah dan dengan sektor komplementer), dan belum terintegrasi secara vertikal (hulu-hilir, produksi pengolahan dan pemasaran baik domestik maupun mancanegara), jelas Olly Dondokambey saat membuka lomba masak serba ikan tingkat Provinsi Sulut ke-14, inovasi aneka masakan hasil laut ke-2 dan bazar hasil perikanan kerjasama DKP dengan TP PKK Sulut di Mantos 3 Manado.
Dia menambahkan dari data yang ada, angka tingkat konsumsi ikan Indonesia masih rendah bahkan berada di bawa Malaysia, padahal jumlah penduduk Indonesia ada sekitar 237 juta jiwa jauh lebih banyak dibanding Malaysia yang hanya sekitar 27 juta jiwa.
“Menurut hasil perhitungan angka konsumsi ikan Indonesia yaitu 39,47 kg/kapita/tahun sedangkan angka konsumsi ikan Malaysia 45 kg/kapita/tahun,” tambah Olly Dondokambey.
Berdasarkan hal tersebut maka pemerintah Provinsi membentuk Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional tingkat Provinsi Sulut sebagai bentuk dukungan Pemprov Sulut terhadap tingkat konsumsi ikan di Indonesia, dengan sasaran untuk membangun kesadaran masyarakat agar gemar makan ikan.
“Ini diharapkan berimplikasi pada peningkatan konsumsi ikan nasional serta untuk meningkatkan asupan gizi yang berasal dari ikan,” ujar Dondokambey. (***/Rizath Polii)