Manado – Gubernur Sulawesi Utara tetap memberikan jaminan keamanan terhadap wisatawan ke Sulut sempat terjadi konflik di Marawi Philipina meski negara itu sangat dekat dengan Sulut.
Penyampaian yersebut disampaikan Olly Dondokambey dalam Rapat koordinasi perkembangan terorisme di Indonesia dan antisipasi dampak konflik di Marawi Philipina terhadap Indonesia yang diselenggarakan di Ruangan C.J Rantung, Rabu (14/6/2017).
“Kunjungan turis ke Sulut lancar. Keamanan wilayah dapat dijaga terus hingga saat ini sehingga keinginan presiden terciptanya rasa aman di semua daerah dapat diwujudkan,” kata Olly Dondokambey.
Meskipun demikian, tren kunjungan wisatawan asing ke Sulut menunjukkan angka menanjak dalam tiga bulan pertama 2017. Selama kuartal I/2017, kunjungan wisatawan asing ke Bumi Nyiur Melambai mencapai 17.941 turis.
Bahkan, data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut menunjukkan jumlah kunjungan wisatawan asing selama kuartal I/2017 melesat hingga lima kali lipat dari posisi kuartal I/2016 yang hanya mencapai 3.467 turis.
Berdasarkan asal negaranya, turis yang melawat ke Sulut masi didominasi wisatawan asal China. Sejak awal tahun, turis asal Negeri Tirai Bambu selalu menempati urutan pertama asal negara yang berkunjung ke Sulut.
Di Maret 2017, jumlah turis China yang melancong ke Sulut mencapai 3.889 turis atau 75,54 persen. Sejak tahun lalu Bandara Sam Ratulangi di Manado sudah menerapkan kebijakan bebas visa untuk 169 negara. Selain itu, ada delapan penerbangan carter langsung dari China dan satu penerbangan regular langsung dari Singapura. (***/rizathpolii)