Bitung—Disaat ribuan warga Kota Bitung mempertanyakan bantuan konpor dan tabung gas 3 kilo gram (Kg) karena belum menerima bantuan tersebut. Diam-diam sejumlah oknum Lurah diduga melah memperjualbelikan bantuan tersebut dengan harapan ingin mencari keuntunga.
Seperti yang dikeluhkan warga Kakenturan Dua Kecamatan Maesa, yang mengeluhkan sikap lurah mereka yang diduga memperjualbelikan bantuan tersebut. Padahal menurut pengakuan warga, disaat ini mereka sangat membutuhkan bantuan tersebut karena minyak tanah sangat sulit didapatkan.
“Kami menduga, bantuan tabung gas 3 Kg telah dijual oleh lurah. Karena sampai saat ini kami belum menerima bantuan tersebut,” kata sejumlah warga.
Warga sendiri mengaku telah melakukan pengecekan jumlah tabung 3 Kg yang telah disalurkan. Dan jumlahnya tidak sesuai dengan data bantuan yang diperuntukkan bagi warga Kakenturan Dua.
“Sebelumnya kami lihat ada puluhan tabung gas yang dibiarkan menumpuk di kantor lurah, tapi kini sudah tidak ada. Sedangkan warga mengaku masih banyak yang belum menerima,” katanya.
Tak hanya tabung gas 3 Kg, namun warga juga menduga Lurah Kakenturan Dua telah menyalahgunakan pembagian beras miskin (raskin). Karena hingga saat ini, sejumlah warga yang menjadi penerima Raskin belum meneriman bantuan tersebut.
“Kami juga menduga Raskin telah diselewengkan, karena hingga saat ini belum juga ada penyaluran,” kata warga.
Menurut warga, penyaluran Raskin biasanya disalurkan setiap tanggal 15 bulan berjan. Tapi sudah beberapa bulan ini belum juga ada penyaluran dan warga menduga itu telah diselewengkan.
Sementara itu, Lurah Kakenturan Dua, Ridwan Sambayang dengan tegas membantah tudingan warga tersebut. Terutama tudingan telah menjual tabung gas 3 Kg dibatah oleh Sambayang.
“Dari jatah 416 tabung untuk Kakenturan Dua ada beberapa warga yang enggan mengambilnya dengan alasan takut meledak, jadi saya berikan kepada warga yang mau menerima dan itu ada tanda terimanya,” tegas Sambayang, Minggu (6/5).
Ia sendiri mengaku bingung dengan tudingan warga tersebut, karena nanti tabung gas habis dibagikan baru mengeluh. “Kenapa waktu dibagikan tidak mau menerima, giliran sudah habis baru ribut,” katanya.
Sambayang sendiri mengakui jika bantuan tabung 3 Kg tersebut sempat tertahan lama dikantor lurah karena warga yang telah didaftar untuk menerima tidak mau mengambil. Akibatnya ia berinisiatif untuk memberikan kepada warga yang mau menerima.
Ditemui ditempat terpisah, Walikota Bitung, Hanny Sondakh mengaku belum mengetahui keluhan warga tersebut. Sehingga dirinya belum mau berkomentar karena belum mendapat laporan.(en)