Airmadidi-Medio tahun 2015, Air Terjun Tunan yang terletak di Desa Talawaan Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara (Minut) sempat menjadi primadona objek wisata unggulan di Minut.
Hampir setiap harinya, ratusan pengunjung rela berjalan kaki mendaki bukit untuk menyaksikan keindahan alam ciptaan Tuhan.
Bahkan pada akhir pekan atau hari libur, jumlah pengunjung bisa menembus lebih dari 1000 orang per hari.
Saat ini, objek wisata tersebut akan dikembangkan pemerintah desa setempat.
“Kami sudah menyelesaikan masterplan kawasan wisata alam Tunan Talawaan dan juga proposal pengembangan objek wisata air terjun Tunan Talawaan. Kami berharap bisa mendapat bantuan dari Kementerian Pariwisata,” ujar Hukum Tua Talawaan Christian Umboh, Rabu (3/5/2017).
Dijelaskannya, tahun 2016 sejak kondisi jalan utama menuju lokasi air terjun rusak parah, jumlah pengunjung menurun drastis.
Kerusakan jalan utama terjadi sepanjang kurang kebih 400 meter sebelum lokasi parkir objek wisata.
Padahal sebelumnya, air terjun Tunan memberi retribusi bersih bagi desa hingga Rp12 juta di tahun 2015 hanya dari pendapatan parkir saja.
“Tapi sekarang sudah sangat turun. Sekarang, penjaga lokasi yang ambil retribusi dan tidak disetor lagi karena sangat minim. Yang penting bagi kami lokasinya aman, bersih,” sambung Umboh.
Selain upaya penggalangan dana di Kementerian Pariwisata RI, Umboh juga berharap agar ada anggaran untuk perbaikan jalan melalui dana RAPBD 2017 Pemkab Minut.
“Semoga semua dapat terealisasi sehingga makin banyak wisatawan yang datang ke wisata air terjun Tunan Talawaan,” harap Umboh.(findamuhtar)