Manado – Novel lokal berjudul Kepas Manusia Perbatasan besutan budayawan Sulut Iverdixon Tinungki, tak hitung tiga, langsung terjual habis. Novel setebal 312 halaman itu menjadi best seller.
“Novel ini langsung habis terjual, bersama buku puisi yang saya cipta berjudul Klikitong,” tandas Iverdixon pada beritamanado Kamis (3/10) pagi.
Karena tingginya permintaan konsumen, Iver, begitu dia biasa disapa, menyebut akan ada edisi susulan dalam jumlah yang lebih besar. “Ini demi memuaskan para pencinta novel di Sulut akan ada edisi susulan, yang terbit awal memang jumlahnya terbatas,” katanya.
Kepas Manusia Perbatasan diterbitkan teras Budaya. Mengisahkan tentang perjuangan manusia di Porodisa, daerah perbatasan di Sulut. Karya ini, menurut Remmy Novaris —penulis dan penerbit dari Jakarta— mengulas tentang realitas politik, sosial, ekonomi dan budaya di perbatasan Sanger Talaud.
“Kehadiran novel ini membawa suasana segar dan baru pada khasanah sastra Indonesia untuk dipahami, bagaimana putra-putra daerah secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan kontribusinya pada perkembangan sastra Indnesia, khususnya Sulawesi Utara dan Indonesia umumnya,” cetus Remmy pada pengantar novel tersebut. (Ady Putong)