Minsel, BeritaManado.com – Suasana hari libur dalam rangka Idul Fitri dan Kenaikan Isa Almasi menjadi sasaran warga untuk bersantai dan berekreasi.
Ada yang berpergian ke kebun, ke pantai, ke tempat wisata bahkan berekreasi dengan keluarga di rumah masing-masing.
Namun lain halnya dengan kaum milenial asal Desa Tewasen Kecamatan Amurang Barat, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
Mereka manfaatkan hari libur dengan bersantai di kebun sambil mengolah makanan tradisional ciri khas Minahasa yakni Rica Rodo dan Sayur Winongos.
Renaldi Tampewawa salah satu Milenial juga gemar dengan makanan tradisional tersebut.
Ia mengatakan, sudah menjadi kebiasaan membuat makanan itu setiap kali bersama dengan teman-temanya.
“Itu merupakan salah satu makanan kebersamaan kami sebagai anak kampung. Selain biayanya murah, bahannya mudah didapat karena semuanya berbasis tradisional, apalagi disaat makan tidak menggunakan piring dan sendok, semua makan baralaskan daun pisang,” tutur Renaldy saat ditemui di kebun miliknya, Jumat (14/5/2020)
Hal itu juga turut disampaikan temannya, Christian Bangki mengungkapkan makanan itu sudah menjadi tradisi turun temurun yang diwariskan para leluhur Desa Tewasen.
“Bukan juga sebagai makanan tradisional untuk bersantai, tapi makanan ini juga sering disajikan di acara-acara syukuran keluarga, desa dan gereja. Kami akan berusaha untuk tetap melestarikan makanan ini. Mudah-mudahan makanan ini bisa menjadi salah satu Icon Desa kami,” pungkas Christian Bangki.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, Rica Rodo menggunakan bahan seperti: Cebe Rawit, Terong, Kemangi, Jahe, Sereh Wangi, Bawang Putih, Daun Bawang, Daun Kunyit, Garam, Micin, Lemak Babi dan Bambu Ikan.
Untuk Sayur Winongos dibutuhkan bahan seperti: Daun Pepaya, Minyak Kelapa, Lemak Babi, Garam dan Micin.
(RonaldKalalo)