Manado, BeritaManado.com — Hasil kerja hebat Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw memacu sektor ekonomi semakin terasa.
Dalam Berita Resmi Statistik (BRS) Nomor 16/02/71 Thn. XVII Provinsi Sulut Tahun 2022, yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Rabu (15/2/2023), menunjukkan keberhasilan Pemprov Sulut meningkatkan nilai dan volume ekspor sebanyak 28,39% (year on year) dibanding 2022.
Pada bulan Januari 2023 volume ekspor tercatat sebesar US$77,86 juta atau Rp1.184.013.350.000.
Hal ini berarti terjadi peningkatan 29,65% atau 130.539 ton dibanding dengan volume ekspor tahun 2022 yang sebesar US$60,64 juta.
Sedangkan total impor nonmigas tercatat sebesar US$17,69 juta.
Keadaan ini membuat Neraca Perdagangan Barang Sulut pada Januari 2023 mengalami surplus US$60,17 juta atau Rp914.668.238.000.
Diketahui, neraca perdagangan surplus adalah selisih antara nilai ekspor dan nilai impor suatu negara atau daerah dalam suatu periode tertentu, dimana nilai ekspor lebih besar dari nilai impor.
Kepala BPS Sulut Asim Saputra, menerangkan tiga top ekspor yang menjadi komoditas utama menurut golongan barang HS2 digit yaitu lemak & minyak hewan/nabati (15) 59,18%; logam mulia dan perhiasan/permata (71) 7,69%; Ikan, krustasea, dan moluska (03) 7,62%.
Komoditas utama impor menurut golongan barang HS2 djgit yaitu bahan bakar mineral (27) 80,64%; bahan kimia organik (29) 8,35%; garam, belerang, batu dan semen (25) 3,40%.
Selanjutnya, negara tujuan ekspor terbesar adalah Tiongkok sebesar US$16,95 juta atau 21,78% dari total ekspor.
Sedangkan Malaysia menjadi negara asal impor terbesar yang mencapai US$11,04 juta atau sebesar 62,43% dari total impor.
(***/Alfrits Semen)