Trustworthy News
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
Home Agama dan Pendidikan

Negara  Abaikan Soal Kekerasan Terhadap Perempuan

by Yusak Imanuel
Sabtu, 29 September 2012, 17:19 pm
in Agama dan Pendidikan, Lainnya
A A
  • 0share

Pilar Demokrasi (Hasil Kerja sama berita manado dengan KBR68H)

“Artikel ini sebelumnya disiarkan pada program Pilar Demokrasi KBR68H. Simak siarannya setiap Senin, pukul 20.00-21.00 WIB di 89,2 FM Green Radio”

Kasus kekerasan terhadap warga Syiah di Sampang, Madura, masih segar dalam ingatan. Dalam peristiwa kekerasan di Sampang, maupun peristiwa serupa di Tanah Air, banyak yang jadi korban, dan yang paling menderita adalah perempuan, beserta anak-anak. Kasus di Sampang menjadi bukti, negara selalu abai dalam kasus-kasus tindak kekerasan (khususnya) terhadap perempuan.
 
Kasus-kasus di ranah publik termasuk teror kekerasan seksual mulai di angkutan umum, sampai kekerasan terhadap perempuan pekerja buruh migran, menjadikan perempuan seolah-olah berada di luar jangkauan negara, dan tidak memperoleh hak-hak konstitusionalnya sebagai warga negara. Posisi negara yang selalu abai atas kasus kekerasan terhadap perempuan, menjadi tema program Pilar Demokrasi, yang diselenggarakan KBR68H dan Tempo TV, dengan narasumber Dwi Ruby Kholifah (Asian Muslim Action Network, AMAN), dan Nia Syarifuddin (Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika, ANBTI)
 
 
Dwi Ruby Kholifah melihat, dalam kasus
Sampang, negara lagi-lagi gagal mencegah tindak kekerasan  dan memberikan perlindungan kepada warga. Ruby  menyebut peristiwa  Sampang, adalah  penyerangan dengan sengaja kepada warga Syiah. “Siapa yang bisa menyembuhkan luka hati yang luar biasa, dan ketidakpastian tentang masa depan mereka.Sementara pihak penguasa sendiri  masih bingung mencari solusi yang sebenarnya sudah jelas di depan mata,” tambah Ruby.

Nia Syarifuddin berpendapat berdasar catatan temuan investigasi dari kedua belah pihak, sebenarnya perempuan-perempuan Suni juga merasa khawatir dan cemas akan kondisi ini. Kalau sedikit kita tengok ke belakang, masuknya aliranSyiah di Sampang  sudah cukup lama dan tidak terjadi masalah. Berdasarkan pengalaman lapangan, Nia berpendapat bahwayang utama adalah masalah kemiskinan.

Ruby membenarkan soal asumsi kemiskinan tersebut. Kalau cuma diutak-atik masalah konflik kekerasannya,  tidak akan menyelesaikan. Ini bukan sekadar konflik Suni dan Syiah, ada yang lebih substansial,  bahwa mereka butuhpengembangan, pendidikan, kesehatan yang baik, juga pekerjaan, agar kehidupan mereka bisa lebih sejahtera. “Belum lagikalau bicara soal akses jalan dan infrastruktur lainnya, hal-hal semacam ini harus dipandang secara komprehensif,” papar Ruby.

Nia  menunjuk statemen pemerintah yang terlihat memang ada perbedaan perlakukan, terkesan kelompok Syiah memang disudutkan. Nia melanjutkan, untuk antisipasi masalah Sampang ini, butuh sekali para pengambil keputusan yang paham betul ideologi Pancasila dan konstitusi. “Setiap  pejabat itu  mengambil sumpah yang sakral di bawah kitab suci, setia pada Pancasila dan Undang-undang. Para bupati dan gubernur yang mengambil pilihan hidup untuk mengabdi pada masyarakat  harus mampu melihat itu,” tegas Nia. (*)





  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 0share
Tags: kekerasan terhadap perempuan

Berita Terkini

Drevy Malalantang Dukung Pengembangan Kompetensi SDM Ekonomi Kreatif di Sulut

Drevy Malalantang Dukung Pengembangan Kompetensi SDM Ekonomi Kreatif di Sulut

20 Mei 2025

P2KL Penuhi Undangan Wagub Sulut Victor Mailangkay, Ini yang Dibahas

20 Mei 2025
Drevy Malalantang Bagikan Jurus Jitu Kelola Kampung Wisata di Tomohon

Drevy Malalantang Bagikan Jurus Jitu Kelola Kampung Wisata di Tomohon

20 Mei 2025
Konsep Otomatis

Upaya Mencari Keadilan Keluarga Tahanan Polda Sulut yang Meninggal, Sebut Ada Dugaan Kelalaian Oknum Penyidik

20 Mei 2025
Punya Motor Matik? Ini Pentingnya Perawatan Drive Belt

Punya Motor Matik? Ini Pentingnya Perawatan Drive Belt

20 Mei 2025
Simak! Ini Waktu yang Tepat Ganti Minyak Rem

Simak! Ini Waktu yang Tepat Ganti Minyak Rem

20 Mei 2025

Pelindo Manado Gandeng Kejati Sulut Gaungkan Semangat Integritas di Hari Kebangkitan Nasional

20 Mei 2025
Irup di Peringatan Harkitnas ke-177, Wabup Theodorus Kawatu: Asta Cita jadi Kompas Utama Kebangkitan Nasional

Irup di Peringatan Harkitnas ke-177, Wabup Theodorus Kawatu: Asta Cita jadi Kompas Utama Kebangkitan Nasional

20 Mei 2025
Prabowo Subianto Rombak Pimpinan Pajak dan Bea Cukai, Angkat Bimo Wijayanto dan Letjen Djaka Budi

Prabowo Subianto Rombak Pimpinan Pajak dan Bea Cukai, Angkat Bimo Wijayanto dan Letjen Djaka Budi

20 Mei 2025
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Trustworthy News
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.