Bitung – Tak diakuinya hasil Musda XI KNPI Kota Bitung oleh pengurus DPD I KNPI Sulut menimbulkan tanda tanya besar bagi salah satu senior KNPI Kota Bitung, Frans Natang. Padahal menurut Natang, proses Musda yang digelar beberapa waktu lalu telah mengikuti tahapan dan mekanisme yang diatur dalam Peraturan Organisasi (PO) dan AD/ART.
“Yang tidak sah dimana? DPD I tak hadir ketika pleno, itukan salah mereka karena ketika pembukaan mereka hadir dan memberikan sambutan berapi-api. Nah kalau yang dipermasalahkan karena mereka tak hadir, itukan bukan salah panitia dan kenapa sampai tak hadir,” kata Natang, Kamis (11/9/2014).
Natang juga menyesalkan pernyataan Ketua DPD I KNPI Sulut, Jackson Kumaat di media yang menyatakan menolak Musda XI KNPI Kota Bitung dan akan menurunkan carateker tanpa alasan yang jelas.
“Kalau sikap Jackson Kumaat begitu maka saya nilai dia tak demokratis karena tak menghargai aspirasi OKP Kota Bitung yang telah susah payah menjalankan Musda,” katanya.
Menurutnya, KNPI adalah kumpulan pemuda yang tergabung dalam OKP, dan tanpa OKP KNPI tidak aka nada. Jadi sudah seharusnya, seorang pimpinan tertinggi KNPI mendengar dan mengikuti suara terbanyak dari OKP, bukan malah sebaliknya.
“Saya tahu pengurus DPD I KNPI Sulut memaksakan agar Musda XI KNPI Kota Bitung deadlock tapi semua peserta Musda menolak dan tetap menginginkan agar Musda tetap dilanjutkan karena permintaan melakukan deadlock Musda tak jelas,” katanya.(abinenobm)