SIAU – Pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Pertama KNPI Sitaro yang digelar Jumat (10/7) kemarin berakhir dengan putusan dari DPD I menskors hingga batas waktu tak ditentukan. Musda berlangsung di Aula Kakademahe sejak pukul 17.OO WITA berakhir pukul 23.00 WITA. Persoalannya, sejak awal Musda dengan pimpinan sidang dr Ivan Marthin (Caretaker) KNPI Sitaro dan Arnold Dimpudus SH (DPD I) ‘banjir’ interupsi. Secara bergantian interupsi disampaikan Hardi Karia Tatodi SH, Deddy Pasandaran SIK, Victor Salindeho, Ara Kiwol, Golvinger Kalensang SIP, Richard Salindeho SH.
“Pertama sebelum Musda dilanjutkan, kami minta ada pertanggungjawaban dari caretaker KNPI Sitaro selama tiga bulan apa saja yang sudah dibuat” usul Pasandaran. Belum selesai dijawab pimpinan sidang Victor dan Golvinger mempertanyakan hal yang sama, apakah sudah semua elemen pemuda yang diakomodir dalam Musda ini. “Karena kami melihat masih sangat banyak elemen pemudda yang belum diakomodir. Dan alangkah baiknya Musda ditunda sambil mempersiapkan secara matang segala sesuatunya,” tandas keduanya. Tatodi pun mempertanyakan kesiapan panpel, sekretariatnya saja tidak ada, sehingga untuk melakukan komunikasi agak sulit.
“Jujursaja, saya setiap hari di telepon mau tanya dimana sekretariat Musda KNPI agar mereka bisa mendaftara tapi saya juga tidak tahu. Inikan hal sepele. Apakah panitia dan caretaker ingin main ‘kucing-kucingan’ dengan Musda” kritiknya yang dismabut tepuk tangan peserta.
Hingga pelaksanaan awalnya hanya lima OKP yang terdaftar yakni AMPG, BMI, Aliansi Mahasiswa, KGPM dan Merah Putih, tapi saat usda berjalan OKP terus bertambah entah darimana hingga tercatat 26 OKP.