Bitung—Kebijakan pemerintah untuk melakukan konversi bahan bakar minyak tanah (MT) ke gas semakin menyulitkan warga Kota Bitung. Pasalnya, MT saat ini semakin sulit untuk didapatkan, sedangkan pembangian bantuan gas 3 kilo gram hingga saat ini belum merata diterima warga.
Hal ini terus diserukan warga ke setiap anggota DPRD Kota Bitung yang melakukan reses. Seperti reses salah satu anggota DPRD Kota Bitung, Shirley Pangau di Dapil I, Sabtu (14/4) yang digelar di komplek Leoni Kelurahan Girian Bawah.
“Selain masalah infrastruktur, masyarakat paling banyak mempertanyakan soal MT yang kian sulit didapatkan masyarakat. Dan masyarakat bingung harus mengguankan bahan bakar apa karena bantua gas 3 kilo gram belum merata,” kata Pangau.
Menurut Pangau, sejumlah masyarakat dari Wangurer dan Girian Bawah yang hadir dalam reses meminta pemerintah memperhatikan masalah tersebut. Dan ia berjanji akan menyampaikan masalah tersebut ke pihak eksekutif untukditindaklanjuti.
Masalah MT juga dikeluhkan warga kelurahan Batu Lubang Kecamatan Lembeh Selatan kepada dua anggota DPRD Kora Bitung Dapil III, Sumisan Sundana dan Viktor Tatanude ketika menggelar reses. Dimana warga mengeluhkan soal MT yang semakin langka mereka dapatkan.
“Padahal MT sangat dibutuhkan warga Batu Lubang, bukan hanya untuk keperluan rumah tangga tapi juga melaut dan saat ini MT sangat sulit didapatkan,” kata Tatanude.
Tatanude dan Sundana berjanji meneruskan keluhan warga Batu Lubang tersebut. Dan keduanya mengaku siap untuk mengawal aspirasi warga Batu Lubang hingga ada solusi dari pemerintah.(en)