Bitung — Rupanya dua perusahaan tambang PT MSM dan PT TTN yang beroperasi di wilayah Kota Bitung dan Minut memberikan upah paling rendah sedunia. Hal ini diakui sejumlah karyawan PT MSM dan PT TTN yang mengaku menerima upah paling rendah jika dibandingkan dengan perusahaan pertambangan sedunia.
“Dari hasil pengecekan, PT MSM dan PT TTN paling rendah memberikan gaji kepada karyawan tambang. Dan dari semua perusahaan tambang yang ada di dunia, kedua perusahaan tersebut yang memberikan gaji paling rendah,” kata sejumlah karyawan PT MSM dan PT TTN yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Menurut para karyawan, PT MSM dan PT TTN hanya memberikan upah Rp. 1.425.000,- per bulan. Dan jumlah upah tersebut merupakan upah pokok tanpa ada tambahan, seperti tunjangan dan uang makan.
“Kami telah menyurati management PT MSM dan PT TTN agar menaikan upah 100 persen. Karena jumlah upah yang diberikan tidak mencukupi untuk menghidupi keluarga dan sangat jauh dari tingkat kesejahteraan,” katanya.
Surat para karyawan PT MSM dan PT TTN yang mengaku dari karyawan crew shift A,B,C dan D process Plant dept Process ditembuskan ke Dept Process PT MSM dan TTN, SPSI PT MSM/TTN dan 11 kepala desa lingkar Tambang di PT MSM dan TTN.
“Secara aturan jumlah upah yang diberikan kedua perusahaan tambang ini bertentangan dengan UU nomor 13 tahun 2003 Bab 1 pasal 31 dan Bab 2 pasal 4 c dan d,” katanya.
Sementara itu, Humas PT MSM, Inyo Rumondor mengatakan jumlah upah tersebut hanya untuk pekerja yang baru masuk menjadi pegawai. Dimana menurutnya gaji Rp. 1.425.000,- tersebut diperuntukkan bagi karyawan baru dan hanya bekerja selama 8 jam.
“Jika over time kerja perusahaan tetap dibayarkan kelebihan jam kerja. Jadi itu tidak benar,” kata Rumondor.
Rumondor juga mengatakan, semua karyawan kontrak dan permanen mendapatkan hal yang sama dalam hal makan dan kesehatan. Dan fasilitas tersebut sudah termasuk rawat inap, transportasi termasuk bonus per tiga bulan.(en)