Manado – Pertarungan perebutan kursi di DPRD Kota Manado pada 9 April lalu, menyisahkan perhatian khusus terhadap partai Demokrat. Pasalnya, daerah pemilihan (dapil) Sario-Malalayang yang santer dikenal sebagai dapil terpanas karena terdapat Caleg yang juga adalah ketua-ketua partai besar seperti PDI Perjuangan dan Partai Golkar, menjadi perhatian khusus masyarakat.
Meski belum mendapatkan penetapan, namun pada perhitungan sementara yang kini dibahas dalam pleno di KPU Pusat, justru mengejutkan banyak pihak. Karena ketua DPC partai Demokrat, Morris Korah tidak meraup dukungan yang signifikan sehingga gagal meraih satu kursi.
Sejumlah pihak diinternal partai Demokrat justru mempertanyakan kemampuan Korah dalam memimpin partai Demokrat. Karena dengan hasil itu, Korah menjadi sorotan kader maupun simpatisan partai Demokrat.
Disisi lain, pengamat parlemen, Terry Umboh menilai bahwa, hasil perolehan dukungan terhadap Korah yang pada hasilnya tidak mendapatkan kursi pada periode 2014-2015, membantah segala tudingan bahwa Demokrat menggunakan kekuasaannya sebagai partai penguasa untuk menggunakan struktur pemerintahan mengarahkan masyarakat memilih Caleg Demokrat.
“Demokrat sempat dituding mengerahkan Pala maupun kepala-kepala SKPD untuk mengarahkan warga agar mendukung Caleg Demokrat. Nyatanya, seorang ketua partai saja tidak mendapatkan dukungan suara untuk kembali duduk sebagai anggota DPRD. Jadi ini menjadi bukti bahwa, Demokrat tidak memanfaatkan kekuasaannya dalam pemilu kemarin,” tutur Umboh. (leriandokambey)