Moning Mamengko
Manado – Pernyataan tegas disampaikan Moning Mamengko yang adalah salah satu tokoh adat Sulut yang turut serta dalam aksi Aliansi Makapetor beberapa waktu lalu yang berujung pada pengerusakan fasilitas kantor DPRD Kota Manado.
Melalui akun media sosial pribadinya, Mamengko mengegaskan bahwa, sikap yang dituding sebagai tindakan anarkis merupakan reaksi spontanitas peserta aksi, dengan sejumlah alasan.
“Reaksi spontanitas saat demo ini muncul karena kekesalan masyarakat terhadap Dekot dan Pemkot Manado yang tidak menggubris aspirasi rakyat. Kami hanya menuntut agar lahan texas dikembalikan ke peruntukannya semula dan dibagi sama rata ke semua agama yang ada, sesuai perencanaan Pemkot semula. Itu yang kami tuntut, tidak lebih, tidak neko-neko dan tidak menyalahi aturan,” tegas Mamengko.
Ditambahkannya dalam peryataannya itu, terkait berbagai rumor berkembang saat ini yang menuding aksi demo tersebut menjurus ke Sara, hal tersebut sangat keliru dan tak beralasan. Bahkan dirinya menuding, Pemerintah Kota (Pemkot) Manado telah melakukan adu domba di tengah masyarakat.
“Aliansi Makapetor..NO SARA!!! Saat ini, banyak oknum sementara menggiring opini untuk menyalahkan serta mendiskreditkan Aliansi Makapetor. Itu perbuatan dosa dan dilakukan untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Malah ada yang mengkaitkan dengan masalah SARA, itu Dosa besar. saya atas nama pribadi (tidak membawa nama LSM atau Ormas), merasa turut bertanggung jawab karena disaat kejadian, saya berdiri di meja pimpinan sidang bersama Koorlap Demo. PEMKOT MANADO, JANGAN ADA DUSTA DIANTARA KITA, jangan membalikan fakta dan jangan terindikasi mengadu dombakan masyarakat. TUHAN dan Dotu-Dotu Minahasa pasti akan Murka. KEBERNARAN bisa disalahkan tapi tak akan bisa DIKALAHKAN. suatu saat pasti terungkap. Mari Bersatu, Perjuangan belum selesai Tuama-Tuama., I YAYAT U SANTI,” tulisnya. (leriandokambey)