Dua Puluh Tahun Berturut-turut Rutin Tanam Pohon
Manado – Penanaman 5000 anakan Bibit Pohon di Desa Tiwoho, Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara, sukes digelar pada Jumat (4/5) kemarin. Kegiatan yang diprakarsai Dewan Pimpinan Pusat Angkatan Muda Merah Putih (DPP-AMMP) 14 Februari 1946 dibawah Kepemimpinan Ketua Umum Ivan Sarundajang, diikuti oleh ratusan peserta dari perwakilan TNI AL, AD, AU dan POLRI, Instansi Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, serta Kelompok Tani, Kelompok Pencinta
Lingkungan Hidup, LSM/Ormas, KNPI, OKP/OKPI, Pelajar dan Mahasiswa bersama Masyarakat Desa Tiwoho.
Kegiatan kepedulian lingkungan hidup dalam bentuk penanaman bibit pohon yang rutin digelar selama dua puluh tahun berturut-turut ini, mendapat apresiasi dan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Ir. Siswa Rachmat Mokodongan dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara, Ir. Erni R. Tumundo,MSi, mengatakan kegiatan ini merupakan wujud tanggungjawab dan keterpanggilan kita untuk menyelamatkan bumi dari berbagai resiko yang semakin hari kian memperihatinkan, sekaligus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap ketersediaan sumberdaya hutan, tanah dan air.
Karena itu, kegiatan yang sudah dua puluh tahun berturut-turut rutin dalam penanaman bibit pohon yang dimotori Angkatan Muda Merah Putih 14 Februari 1946, perlu diberikan apresiasi serta dukungan penuh demi keselamatan bumi dan masa depan Sulawesi Utara dan bangsa Indonesia.
“AMMP layak terima penghargaan Lingkungan Hidup. Ini bentuk apresiasi dan dukungan penuh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara kepada Organisasi Kemasyarakatan yang eksis perjuangkan kelestarian alam dan lingkungan hidup,” tutur Mokodongan yang juga mantan Kepala Dinas Kehutan Provinsi
Sulawesi Utara.
Senada dengan Mokodongan, Ketua Majelis Pertimbangan Pusat DPP AMMP 14 Februari 1946, Ir. Rein H.M. Wattie,MSi dalam sambutannya menyampaikan bahwa cita-cita mewariskan dunia yang lestari bagi generasi mendatang, masih harus terus-menerus digalakkan dan diperjuangkan, karena faktanya, kondisi lingkungan hidup saat ini masih cukup mencemaskan.
Perusakan hutan dan lahan, pencemaran sungai, air laut dan udara terus berlangsung. Hutan dibabat semena-mena, ditebangi secara liar dan kayunya
dicuri tanpa rasa tanggungjawab. Sumber daya alam lainnya dieksploitasi secara berlebihan tanpa didikuti upaya pelestarian. Akibatnya, alam sering murka dan mengancam umat manusia yang kurang bersahabat dengan lingkungan. Dengan kata lain, lingkungan hidup kita dalam kondisi kritis dan terancam.
“Oleh karena itu, wajar dan tidaklah berlebihan, kalau kegiatan Gerakan Sentuh Tanah dan Air dalam bentuk Penanaman Bibit Pohon yang merupakan program rutin AMMP 14 Februari 1946 selama dua puluh tahun berturut-turut ini mendapat apresiasi dan dukungan penuh, bahkan penghargaan Lingkungan Hidup oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemkab Minahasa Utara,” ungkap Wattie yang juga Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Utara.
Rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan Hari Air se-Dunia ke-20 tahun 2012 ini turut dihadiri oleh para pejabat Lantamal VIII Manado, Korem 131 Santiago, Lanudsri dan Polda Sulut, Dinas Kehutanan Provinsi Sulut, pimpinan Dewan Air Provinsi Sulut, BPKH Wilayah VI Manado, BP-DAS Tondano, BLH Provinsi Sulut, SDA Proinsi Sulut, Pimpinan Tim Pengamanan dan Penyelamat Pantai Taman Nasional Laut Bunaken, PT Aqua Airmaididi, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, Pemerintah Kecamatan Wori dan Hukum
Tua Desa Tiwoho Bapak Maramis Kodoati serta Pengurus DPP AMMP 14 Februari 1946. (*/edit jry)