Trustworthy News
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
Home Berita Utama

Mitra Terapkan Kebijakan Pakaian Bebas Rapi dan Belajar di Luar Kelas

by Jenly Wenur
Selasa, 3 Desember 2019, 18:21 pm
in Berita Utama, Mitra
A A
  • 251shares

Di Warnai Pro Kontra Para Netizen

SDN 1 Tombatu berpakaian bebas rapi dan belajar di luar kelas.

Ratahan, BeritaManado.com – Mulai hari ini, kebijakan bagi anak sekolah untuk menggunakan pakaian bebas rapi dan aktifitas belajar mengajar yang tidak mengikat harus dilaksanakan di ruang kelas diberlakukan untuk siswa SD dan SMP di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Selasa (3/12/2019).

Kebijakan yang berlaku untuk setiap hari Selasa ini nampak disambut gembira oleh para siswa di Kabupaten Mitra yang tergambar dari senyum para siswa kala menghadiri kegiatan belajar mengajar.

Berpakaian bebas hingga belajar di luar kelas ini memberikan suatu pengalaman yang baru dan menyenangkan bagi para siswa sendiri.

“Rumah saya dekat Sekolah. Saya tanya ke adik-adik siswa soal pakaian bebas rapi, mereka spontan bilang asik sekali dan terasa enjoy saja. Lalu ketika ditanya apa mengganggu kegiatan Belajar, mereka jawab tidak, malahan mereka senang,” komentar seorang warga Mitra dengan akun ISU di media sosial.

Sementara itu, dampak luasnya bagi kebijakan ini selain mendapat dukungan dari masyarakat, namun ternyata ada juga kelompok masyarakat yang kurang antusias, bahkan merasa kebijakan ini keliru.

Dalam sejumlah postingan di media sosial seperti facebook, sejumlah tanggapan pro dan kontra terus bermunculan.

Beberapa diantaranya beranggapan bahwa seragam merupakan suatu identitas dan menjadi alat mengatasi masalah kesenjangan sosial di sekolah, antara siswa yang kaya dan miskin.

“Lebih bagus kalau pake seragam agar tidak nampak perbedaan ekonominya. Kasihan anak yang pakaiannya kurang bagus nanti malah merasa minder (tidak percaya diri,red). Kalau anaknya pengertian tidak apa-apa. Namun kalau tidak takutnya anak yang kurang mampu memaksa beli baju baru dan nantinya jadi beban untuk orang tua,” komentar salah satu ibu dengan akun SSM di media sosial.

Sementara beberapa diantaranya justru merasa bahwa kebijakan ini sangat positif dan juga bukan hal baru karena beberapa sekolah di daerah lain juga menerapkannya.

Bahkan salah seorang orang tua menganggap bahwa hal ini tidak akan berpengaruh bagi kepercayaan diri siswa, jika orang tua mampu mengajarkan anaknya untuk hidup sederhana.

“Anak saya pakai baju cabok (cakar bongkar) ke sekolah, tapi dia enjoy-enjoy saja. Mungkin karena sudah terbiasa berpakaian apa adanya dan tidak merasa tersaingi. Paling penting adalah proses belajar mengajar di sekolah tidak terganggu,” komentar seorang bapak dengan akun JKT di media sosial.

Nampak siswa di SD Inpres Ranoketang atas menggunakan pakaian bebas rapi, namun hanya untuk bagian atas, sedangkan bagian bawah tetap menggunakan seragam.

Terkait kebijakan ini, Bupati Mitra James Sumendap, SH mengatakan bahwa orang yang pintar dan memiliki wawasan yang luas tidak akan merasa asing dan akan menyambut baik kebijakan ini.

Dirinya menjelaskan, kebijakan ini dibuatnya setelah menyimpulkan Menteri Pendidikan RI Nadiem Makarim menginginkan gebrakan dalam tatanan pendidikan di Indonesia di ‘zaman now’ ini.

Menurutnya, dengan pakaian bebas rapi di sekolah siswa akan lebih nyaman dan lebih percaya diri dalam belajar, serta suasana belajar jadi lebih santai sehingga ilmu yang diberikan guru terserap lebih baik.

“Ini bukan jaman feodalisme, seperti masa penjajahan yang terikat dan kaku. Pidato Menteri Pendidikan, saya langsung tangkap bahwa yang dia mau adalah kemerdekaan pendidikan. Makanya saya langsung umumkan kebijakan ini. Negara-negara maju di Eropa, tidak ada lagi seragam di sekolah. Kalau mau maju harus terbuka wawasan,” tukas James Sumendap, Selasa (3/12/2019).

James Sumendap pada peringatan HUT PGRI ke-74 dan Hari Guru Nasional belum lama ini menegaskan terkait kebijakan berpakaian bebas rapi dan aktifitas belajar mengajar yang tak harus diruang kelas.

“Setiap hari Selasa dipersilahkan berpakaian bebas rapi untuk guru dan siswa. Bahkan, aktifitas belajar tidak harus di ruang kelas. Bisa dilakukan di bawah pohon atau sambil tamasya di daerah perkebunan, pantai, atau daerah pegunungan. Paling penting proses belajar mengajar sesuai kurikulum yang dijadwalkan tetap berjalan,” pungkasnya.

Di pihak lain, pakar Psikologi Anak Dr. Dewi Retno Suminar M.Si memiliki gagasan menarik terkait pendidikan tersebut.

“Pencetusan regulasi terkait pakaian untuk sekolah bisa dijadikan sarana mengenalkan siswa pada keanekaragaman di sekitar anak,” tutur Dewi Retno Suminar.

(Jenly Wenur)






  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 251shares
Tags: Dewi Retno SuminarJames SumendapPakaian Bebas Rapi di Sekolahpemkab mitra

Berita Terkini

Minta Jatah Proyek CAA Rp5 T Tanpa Lelang, Ketua Kadin Ini Digarap Penyidik

Minta Jatah Proyek CAA Rp5 T Tanpa Lelang, Ketua Kadin Ini Digarap Penyidik

16 Mei 2025

Apresiasi Nasabah Loyal, BRI Serahkan Hadiah BRImo FSTVL 2024 kepada Para Pemenang

16 Mei 2025

Jaga Ekosistem Laut Tetap Lestari, BRI Menanam Grow and Green Lakukan Aksi Nyata

15 Mei 2025
Sistem Politik Dinilai Faktor Utama Korupsi, Parpol Diusulkan Didanai APBN

Sistem Politik Dinilai Faktor Utama Korupsi, Parpol Diusulkan Didanai APBN

15 Mei 2025
Jeane Laluyan Tekankan Perlunya Edukasi dari Dinas Perkebunan ke Masyarakat Petani Sulut

Terkait Koperasi Merah Putih, Begini Penjelasan Dinas Koperasi di DPRD Sulut

15 Mei 2025
Ayo Donor Darah! Setetes Darah, Ribuan Harapan Bersama itCenter Manado dan Palang Merah Indonesia

Ayo Donor Darah! Setetes Darah, Ribuan Harapan Bersama itCenter Manado dan Palang Merah Indonesia

15 Mei 2025
Bursa Calon Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, Nama Jemmy Kumendong Tarik Perhatian Akademisi

Bursa Calon Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, Nama Jemmy Kumendong Tarik Perhatian Akademisi

15 Mei 2025
Dua Ribu Warga Bakal Divaksin TBC Bill Gates, Indonesia Banyak Diuntungkan

Dua Ribu Warga Bakal Divaksin TBC Bill Gates, Indonesia Banyak Diuntungkan

15 Mei 2025

Lewat Gerakan #UnlockingShe untuk Pemberdayaan Perempuan, Indosat Perkuat Inklusivitas Digital 

15 Mei 2025
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Trustworthy News
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.