
Bitung-Kisah sedih dialami masyarakat di Kelurahan Tandurusa Lingkungan V RT 17 Kecamatan Aertembaga Kota Bitung.
Memasuki hari ketiga usai bencana longsor, masyarakat setempat tak kunjung menerima bantuan makanan dan minuman.
Vonnie, salah satu warga setempat mengatakan, perna sekali mendapat makanan dari lokasi tenda PMI pada Senin (13/2/2017) malam, namun makanan dalam kondisi hamis.
“Mungkin itu makanan sejak pagi hari, tapi kami baru terima malam sudah basi,” kata Vonnie.
Kelurahan Tandurusa dihuni sekitar 1800 jiwa dan menjadi lokasi paling parah terjadi longsor.
Informasi yang dihimpun masyarakat, bantuan makanan masak diprioritaskan untuk warga yang kehilangan dapur.
Sayang, di wilayah Tandurusa, instalasi pipa air hancur total akibat hantaman material longsor sehingga warga setempat kesulitan memasak.
“Tapi kami disini tidak ada air. Bagaimana mau memasak? Mau beli air dari sumur, tapi mesin rusak dan tidak ada listrik. Terpaksa kami memasak pakai air hujan walaupun resikonya sakit perut,” keluh beberapa warga lainnya.
Lurah Tandurusa Patrik Suharto tak menepis keluhan warga tersebut.
Suharto menjelaskan, keterbatasan bantuan makanan membuat distribusi belum dilakukan secara menyeluruh.
“Pemerintah berupaya menyalurkan bantuan bagi seluruh korban bencana sehingga semua bisa dapat,” kata Suharto.(findamuhtar)