Airmadidi-Minggu (8/1/2017) badai menghantam hampir seluruh khawasan Provinsi Sulawesi Utara.
Di Kabupaten Minahasa Utara (Minut), sejumlah rumah dan sarana umum lainnya rusak akibat hantaman badai.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minut Petrus Macarau mengatakan saat ini pihaknya sedang mendata jumlah infrastruktur yang rusak dan nilai kerugian.
“Sejak Minggu kemarin sampai sekarang kami masih mendata jumlah kerusakan yang terjadi. Untuk korban jiwa, sampai sekarang masih belum ada laporan,” kata Macarau, Senin (9/1/2017).
Sementara itu, anggota DPRD Minut Jimmy Mekel turut prihatin atas musibah yang terjadi di Minut, khususnya yang terjadi di Desa Watudambo Kecamatan Kauditan.
Dikatakan Mekel, badai menyebabkan kerusakan pada lima rumah warga, SMPN 3 Watudambo, Balai desa, dan sejumlah tempat usaha masyarakat.
“Dari Desa Watudambo sampai Watudambo II, kurang lebih 5 rumah rusak, 1 rusak berat, dan 4 rusak ringan. Satu sekolah juga rusak, balai desa, dan tempat usaha. Pemeri tah dan masyarakat desa sudah bekerjasama mengangkat dahan pohon yang patah serta material bangunan yang rusak,” kata Mekel.
Data yang diterima, badai yang terjadi pada Minggu (8/1/2017) kemarin menyebabkan tanah longsor di jalan utama Desa Sonsilo Kecamatan Likupang Barat (Likbar).
Laporan mengenai pohon dan tiang listrik yang tumbang juga terjadi di jalan Desa Paniki Kecamatan Mapanget, jalan Desa Kolongan dekat Mako Denzipur IV Maumbi, dan SMA PGRI Kecamatan Talawaan.
Camat Likbar Chresto Palandi mengatakan, material longsor sudah dibersihkan dan jalan sudah dapat digunakan seperti sebelumnya.
Sementara itu Bupati Minut Vonnie Anneke Panambunan menghimbau masyarakat agar menghindari lokasi-lokasi rawan longsor dan banjir.
“Pohon-pohon yang sudah rapuh yang beresiko patah, lebih baik dipotong sehingga tidak mengancam keselamatan jiwa,” himbau bupati seraya memastikan akan turun langsung mengecek lokasi-lokasi bencana di Minut.(findamuhtar)