Amurang—Benteng Portugis, dibangun tahun 1512. Tepatnya di Kota Amurang atau Kelurahan Uwuran Satu. Benteng tersebut, adalah peninggalan zaman Portugis. Tak heran, benteng yang banyak sejarahnya itu lambat laun mulai hilang. Padahal, bagi tanah Minahasa doeloe. Benteng ini sangat memiliki historis.
Sayangnya, dikalah Minahasa Selatan menjadi kabupaten dan pisah dari Kabupaten Minahasa, diusulkan agar Pemkab Minsel dapat menjaga sekaligus membangun Benteng Portugis tersebut. Tetapi, sampai tahun ke-9 Minsel, belum ada tanda-tanda perhatian akan dipugar.
Olehnya, warga Amurang pun angkat suara soal keberdaan Benteng Portugis. Dan meminta, Bupati Christiany Eugenia Paruntu untuk menindaklanjuti dengan memugar Benteng Portugis tersebut. Bukan tak mungkin, ini akan memberikan harapan besar bagi warga Amurang dan Minsel manakala banyak turis akan datang melihatnya.
‘’Benteng Portugis dibangun sekitar tahun 1512. Banyak cerita dan sejarah melalui Benteng Portugis tersebut. Oleh sebab itu, kami warga Amurang meminta supaya Pemkab Minsel melalui instansi terkait dapat memugar benteng tersebut. Sebab, nilai sejarah untuk Amurang dan Sulut pada umumnya ada di Benteng Portugis ini,’’ ujar Tommy Tumuju, warga Amurang saat bersua dengan media ini.
Tumuju juga menyebut, bahwa Benteng Portugis bisa menjadi objek wisata Minsel. Untuk itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Minsel harus melihat Benteng Portugis tersebut. Sebab, Benteng Portugis tersebut banyak sejarahnya.
Senada dikatakan Willem Baba Mononimbar, jika diperhatikan ternyata instansi terkait, seperti Dinas Kebudayaan dan Parawisata Minsel tak mau kerja. ‘’Kenapa demikian, lantaran instansinya tak memiliki dana segar untuk perawatan objek wisata di Minsel. Mungkin saja, lantaran DPRD Minsel saat usulan masuk anggaran APBD 2012 selalu dipangkas habis-habisan,’’ tegas Mononimbar yang dibenarkan Berty Setligh, BA. (and)