
BITUNG—Puluhan kepala keluarga di Rusunawa Tangkoko Kelurahan Manembo-nembo Ure Kecamatan Matuari dalam beberapa hari ini tidak lagi menikmati air bersih dari PDAM dan listrik dari PLN Kota Bitung. Pasalnya, beberapa pekan lalu, pihak PDAM memutuskan untuk menghentikan suplai air ke bangunan empat lantai tersebut karena menunggak.
Tak hanya itu, penderitaan warga Rusunawa Tangkoko ini semakin bertambah ketika Rabu (12/10) pihak PLN Kota Bitung ikut-ikutan melakukan pemutusan jaringan. Alasan sama dengan PDAM, yakni menunggak pembayaran tagihan rekening listrik sebesar Rp11 juta.
“Kami bingung karena baru-baru ini baru membayar pemakaian listrik kepada pihak pengelola bangunan, tapi kenapa sampai pihak PLN melakukan pengguntingan,” kata salah satu warga Rusunawa Tangkoko, Jemmy Anis keheranan.
Kini Anis bersama puluhan kepala keluarga lainnya tidak tahu harus bagaimana. Karena bangunan tersebut kini sudah tidak memiliki air bersih dan listrik, sedangkan selama ini hanya bangunan tersebut yang digunakan untuk berlindung dari panas dan hujan bersama anak dan istrinya. Dan pihak Anis bersama puluhan kepala keluarga mengancam akan melakukan aksi demo jika permasalahan ini tak diperhatikan pengelola Rusunawa Tangkoko.
Sementara itu, Kepala PLN Ranting Kota Bitung, Alfons Salindeho mengatakan, pemutusan dilakukan untuk sementara waktu saja. Sambil menunggu adanya pelunasan tagihan listrik dari Perusahaan Daerah (PD) Bangun Bitung sebagai pengelolah.
“Ini hanya sebagai teguran kepada pihak pengelolo, karena tunggakan rekening listrik cukup besar yang belum dilunasi hingga saat ini. Dan kami harap pihak pengelola bisa secepatnya melakukan pelunasan agar aliran listrik bisa disambung kembali,” kata Salindeho.(en)