Manado – Menteri Negara Pemuda dan Olahraga DR Adhyaksa Dault bercerita tentang “doraemon” yaitu boneka robot dari Jepang yang mampu mengeluarkan barang apa saja dari dalam bajunya. Cerita Doraemon ini disampaikan Adhyaksa saat memberikan sambutan sekaligus membuka Rapat Kerja Provinsi I KNPI Sulut Rabu siang tadi (30/09) di Hotel Quality.
Doraemon Adhyaksa Dault ini diharapkan diterapkan oleh Pemuda Sulut, bukan menjadi robot tetapi berpegang pada delapan dimensi yang disingkat “DORAEMON”.
Pertama, ‘Dream’ yakni memiliki visi dan mimpi ke depan. “Torang kalo so ndak mampu bermimpi, mau jadi apa” ujar Adhyaksa berapi-api dengan dialek Manado.
Kedua, ‘Oppurtunity’ dalam arti pandai melihat kesempatan untuk maju. Ketiga, Reformasi dalam artian mereformasi diri dengan standar serta patokan yang jelas. Keempat, ‘Action’ yakni setiap keprihatinan harus diwujudkan dalam bentuk aksi.
Kelima, ‘Energi’ yaitu memanfaatkan energi diri dari dalam. Keenam, lanjut Menpora, pemuda di Sulut harus melakukan ‘Mapping’, yakni pemetaan yang jelas situasi sekitarnya. Tujuh, ‘Organizing’ yakni membangun sumber daya berdasarkan aturan yang baik. Kedelapan adalah ‘Network’, pemuda harus membangun jaringan seluasnya.
Adhyaksa, yang lahir di Donggala, Sulawesi Tengah pada tanggal 7 Juni 1963, mampu memukau para peserta Rakerprov terutama setiap kata yang menggunakan dialek Manado.
Rakerprov yang hanya berlangsung satu hari juga dihadiri Gubernur SH Sarundajang, para pejabat, tokoh pemuda dan para senior KNPI. (hanny sumakul)