Tondano – Komunitas Penulis Muda Mapatik menggelar workshop menulis sastra dan jurnalis yang diikuti oleh pemuda GMIM Zaitun Sumalangka, Sabtu (18/6/2017).
Pantauan BeritaManado.com, kegiatan tersebut berlangsung dengan baik, dimana peserta terlihat sangat antusias mengikuti pembelajaran yang diberikan.
Kalfein Wuisan, selaku pemateri mengatakan, tujuan dari kegiatan ini dilaksanakan guna bisa melahirkan penulis yang akan memberikan kontribusi positif di lingkungannya.
“Dengan menulis kita bisa menolak lupa. Kalau beberapa pemuda disini sudah bisa menulis karya sastra, masa yang akan datang akan ada karya tulisan dari desa Sumalangka. Kejadian tersebut terungkap tulisan dan ternyata di sini pernah digelar pelatihan menulis,” kata Kalfein Wuisan.
Kalfein Wuisan melanjutkan dengan memberikan tugas menulis cerita pendek (cerpen) kepada peserta.
Alhasil, setiap peserta membacakan karya mereka yang kebanyakan diangkat dari realita kehidupan setiap penulis.
Direktur Komunitas Penulis Muda Mapatik, Rikson Karundeng, menjelasakan bagaimana pentingnya menjadi seorang penulis, walaupun dari latar belakang bukan pendidikan sastra.
“Semua orang bisa bekerja apa saja, namun tidak semua pekerja bisa menulis. Dengan menulis banyak hal yang bisa kita dapat. Diantaranya hal pekerjaan kita bisa membuat pidato, atasan kita, ataupun orang lain, karena mereka mengetahui kualitas dari tulisan kita. Usia tidak menjadi penghalang untuk belajar menulis. Seorang sahabat saya sukses menjadi penulis yang pada awal ia belajar pada usia 40 tahun,” tutur Rikson Karundeng.
Penatua Pemuda GMIM Zaitun Sumalangka, Andre Kalesaran, sangat mengapresiasi kegiatan Mapatik yang turut membantu mengajarkan pemudadan pemudi, dengan harapan kedepan pembelajaran ini bisa berlanjut.
“Worshop ini sangat membangun minat bagi para pemuda dan pemudi untuk berkarya lewat tulisan, dimana mereka telah dibekali dengan materi sekaligus praktik menulis dari pemateri yg luar biasa. Kemajuan informatika dewasa ini sangat menunjang bagi generasi muda untuk terus berperan aktif dalam berkarya lewat tulisan-tulisan baik. Tentunya membuka peluang bagi pemikir-pemikir muda untuk menginterpretasikan potensi yang mereka miliki lewat tulisan baik wujud buku, maupun blog,” terang Andre Kalesaran. (YohanesTumengkol)