Manado – Kesadaran menjaga adat, budaya daerah dan warisan leluhur, beberapa jurnalis bersepakat menyatukan visi dan misi dalam suatu wadah Forum Wartawan Peduli Adat.
Rencana pembentukan organisasi tersebut mendapat dukungan anggota DPRD Sulut, Fanny Legoh.
Menurut Fanny Legoh, upaya untuk melestarikan adat daerah butuh pemberian diri dan keseriusan dari semua pihak, termasuk para wartawan. Bahkan kata dia, profesi wartawan akan sangat tepat untuk ikut secara langsung dalam upaya pelestarian adat daerah.
“Sangat luar biasa jika teman-teman wartawan mau melibatkan diri atau mengambil peran dalam menjaga dan melestarikan adat daerah. Apalagi saat ini semakin sedikit kelompok masyarakat yang masih mau menunjukkan kepedulian untuk memelihara adat istiadat dan budaya yang diwariskan para leluhur,” ujar Fanny Legoh, dalam diskusi ringan bersama beberapa penggagas pembentukan forum wartawan peduli adat, di gedung DPRD Sulut, Rabu (18/10/2017).
Legislator PDIP dapil Minahasa dan Tomohon ini, ikut pula mendesak agar Forum Wartawan Peduli Adat Sulut segera dibentuk.
“Jika sudah dibentuk, forum wartawan akan kami ajak untuk berkolaborasi dengan Majelis Adat Minahasa guna bersama-sama mengembangkan adat dan budaya daerah,” tukas politisi yang sangat peduli dengan adat dan budaya ini.
Forum Wartawan Peduli Adat Sulut ini sudah siap untuk dihadirkan ke tengah masyarakat Sulut. Tahapan awalnya yakni dengan membentuk struktur kepengurusan yang sesuai rencana akan dilaksanakan Jumat (20/10/2017).
“Banyak masukan dan saran yang telah kami rangkum terkait rencana pembentukan forum ini. Karenanya, organisasi ini akan segera kami bentuk, dan rencananya akan diawali dengan pembentukan struktur kepengurusam lewat proses pemilihan yang nantinya diikuti oleh semua penggagas pembentukan organisasi ini,” ujar Jeffrie Montolalu, didampingi Robby Kumaat Mononimbar dan Jem Lombogia, mewakili tim penggagas lainnya.
Dijelaskan, organisasi ini nantinya akan memback up bentuk-bentuk pelestarian adat yang dikembangkan oleh pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota. Sasaranya guna mengangkat semua bentuk kearifan terkait adat daerah, termasuk melakukan pendampingan dari sisi jurnalistik terhadap semua hal atau kegiatan yang bersentuhan dengan adat.
“Organisasi ini nantinya akan menjalin kemitraan dengan pemerintah, para penggiat adat dan budaya serta organisasi adat yang resmi di Sulut,” ujar mereka. (***/JerryPalohoon)