IPTEK – Menurut Menteri Negara Riset dan Teknologi, Prof. Dr. Ir. Gusti Muhammad Hatta, perguruan tinggi mempunyai tugas mendidik para putera bangsa agar menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang termutahir sebagai modal untuk memimpin bangsa dikemudian hari.
“ Tugas lainnya adalah mengembangkan riset dan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menjawab tantangan pembangunan yang berkisenambungan dan dapat menjadi subjek bukan objek dari pembangunan ekonomi dan mendorong budaya masyarakat berbasis iptek,” ujar Gusti ketika memberikan kuliah umum yang bertema Sinergi Riset Perguruan Tinggi, Pemerintah dan Industri dalam Mewujudkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Aula Garuda Mukti – UNAIR, Surabaya, (16/03/ 2012) kemarin.
MP3EI ditujukan untuk mendorong terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berimbang, berkeadilan dan berkelanjutan, melalui delapan program dan 22 komoditas kegiatan ekonomi utama dalam enam koridor ekonomi. “Salah satu dari 3 strategi utama pelaksanaan MP3EI adalah Peningkatan kemampuan SDM dan IPTEK Nasional. Hal ini dikarenakan pada saat ini era ekonomi sudah harus berbasis pengetahuan (knowledge based economy),” tambah pria kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan itu.
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan agar bisa bersaing dalam memenangkan pasar dimasa mendatang, kata Gusti sudah saatnya Indonesia khususnya generasi muda melakukan inovasi dengan menciptakan system baru melalui teknologi standar dunia. “Bagaimana Microsoft berusaha keras agar sistim operasional window dan sistim database menjadi standar sistim dunia. Dengan demikian semua hardware maupun sistim software terkait dengan word processor dan database akan tidak dapat dibaca bila tidak kompatibel dengan standar sistim dunia tersebut. Artinya pasar akan sangat terbuka dan didominasi oleh teknologi yang menjadi standar dunia tersebut,” jelas Menegristek.
Oleh karena itu, Gusti menghimbau agar semua aktivitas akademik dan komunitas litbang dapat benar-benar menjaga dan memberdayakan kekayaan hayati secara berkesinambungan untuk kemakmuran bangsa. Serta merubah paradigma cara berpikir dan prilaku terkait dalam mengolah dan memanfaatkan sumberdaya alam/hayati kualitas rendah, sedangkan kualitas tinggi di simpan untuk generasi anak-cucu bangsa Indonesia yang akan datang. (**)