Airmadidi-Program nasional Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang dicetus Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menunjang pendidikan anak bangsa, rupanya belum menyentuh seluruh pelajar di Indonesia.
Buktinya, dalam kunjungan ke Minahasa Utara (Minut) Senin (29/8/2016), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Muhadjir Effendy mendapat keluhan dari orangtua siswa SMPN 1 Kalawat yang mengaku anaknya belum menerima KIP.
“Kami pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) tapi sampai saat ini belum menerima bantuan beasiswa KIP karena tidak terdaftar sebagai penerima,” ujar salah satu orang tua siswa asal Desa Kolongan Tetempangan.
Dalam kunjungan ini Mendikbud didampingi Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE serta rombongan, disambut langsung Bupati Vonnie Anneke Panambunan, Wabup Ir Joppi Lengkong, Sekda Ir Sandra Moniaga MSi dan Kepala Dikpora Minut Drs Maximelian Tapada serta jajaran SKPD, kemudian lanjut dialog lansung dengan siswa, orang tua siswa, kepala sekolah dan sejumlah guru.
Pada kesempatan tersebut, Mendikbud menjelaskan bahwa KIP diterima selama peserta didik bersekolah dari jenjang SD hingga SMA sederajat.
“Pemegang KKS secara otomatis bisa mendaftar langsung sebagai penerima beasiswa KIP. Kalau ada kesulitan dalam penyaluran silahkan hubungi sekolah yang bersangkutan atau kepala desa dan kelurahan tempat adik adik tinggal,” ujar Mendikbud.
Sedangkan Kepsek SMPN I Airmadidi, Dr Lilie Wuisan SPd MPd mengatakan, pihak sekolah tidak bisa membantu secara langsung peserta didik untuk mendaftar KIP.
Pasalnya menurut Wuisan, data penerima ditentukan oleh desa dan kelurahan yang mereka terima dari Badan Pusat Statisktik.
“Kalau bisa kami minta penentuan penerima KIP dipindahkan saja ke pihak sekolah, agar kami lebih mudah memasukannya di dapodik” pinta Wuisan.
Sementara terpisah Kumtua Desa Kolongan Kecamatan Kalawat, Denni Mokolensang SE mengungkapkan data penerima terkadang tidak update.
“Ada yang sudah dua tahun, nama peserta didik baru diterima pihak pemerintah desa. Sehingga peserta didik terlebih dahulu sudah tamat SMA, adapula yang terdaftar namun sudah meninggal sehingga tidak sempat merasakan beasiswa KIP ini,” tukas Mokolensang.(findamuhtar)