Tahuna – Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado sebagai perguruan tinggi negeri bergengsi di Manado terus tercoreng. Pasalnya sejumlah orang tua (ortu) calon mahasiswa asal Sangihe mengeluhkan maraknya pungutan liar dan calo yang berkeliaran dalam penerimaan mahasiswa baru (Maba).
Sejumlah orang tua calon mahasiswa ketika menghubungi beritamanado menyatakan gerah dengan adanya aksi pungli yang justru dilakukan terang-terangan oleh sejumlah petugas administrasi.
“Kami sebagai orang tua calon mahasiswa sangat disesalkan oleh aksi pungli yang diduga sudah terstruktur di Unsrat. Bahkan aksi pungli dalam penerimaan mahasiswa baru ini dilakukan sejumlah petugas administrasi penerimaan Mahasiswa baru secara terang-terangan di hadapan banyak orang,” tegas Femmy, sebut saja begitu, salah satu orang tua calon Maba Jumat (21/6)
Femmy melanjutkan, saat dirinya mendaftarkan anak untuk kuliah di Fakultas Teknik, harga yang diminta petugas administrasi per 1 semester adalah Rp 9 juta dan harus dibayar sekaligus dua semester. Namun dalam kesempatan itu, petugas penerimaan mahasiswa baru khususnya jalur undangan bagi siswa yang berprestasi di sekolah menyatakan harga masih bisa negosiasi.
“Pertanyaannya sekarang sebagai perguruan tinggi negeri tentunya ada aturan dan kemanisme baku yang mengatur menyangkut biaya setiap semester, tetapi kenapa harga langsung dipatok sedemikian rupa namun masih bisa negosiasi,” terangnya kembali
Sementara itu, sejumlah orang tua calon Maba tersebut meminta perhatian Gubernur Sulut terkait dengan bobroknya citra Unsrat akibat ulah sejumlah oknum yang jelas sudah terstruktur.
“Gubernur jangan hanya tinggal diam menyikapi persoalan ini, jual beli kursi untuk Maba serta maraknya pungli di Unsrat merupakan fakta yang jelas-jelas melanggar hukum sekaligus merusak citra keberadaan dunia pendidikan Sulut,” pinta mereka. (gun)