Manado – Puluhan pasien peserta Bakti Sosial (Baksos) Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-langit (YPPCBL) Bandung ini terpaksa di evakuasi dari Auditorium Rumah Sakit (RS) Advent, Rabu (26/01/11) lalu ke Rumah kediaman Heti Luntungan di perumahan Citraland Winangun.
“Terpaksa harus dipindahkan, dan memang pemberitahuannya mendadak karena otoritas RS mengatakan bahwa Auditorium akan segera digunakan,” ujar Evie Kamil Wulur, Kordinator kegiatan Baksos tersebut, Jumat (28/01/11) tadi pagi.
Menurut Wulur, pasien beserta pendamping yang terpaksa dievakuasi berjumlah kurang lebih 40 orang. Padahal menurutnya, Yayasan telah membayar full biaya para pasien untuk fasilitas kelas III namun karena penuh, makanya ditampung di Auditorium.
Salah seorang pasien yang tak mau namanya ditulis mengeluhkan kenapa mereka dipindahkan, namun dirinya mengaku amat senang mendapatkan perawatan terhadap bibirnya yang sumbing.
Disisi lain, Pembina Baksos, Heti Luntungan kepada beritamanado menjelaskan bahwa kegiatan kemanusian ini telah berlangsung kurun waktu enam tahun namun untuk baksosnya sendiri baru perdana dilakukan di Sulut baru-baru ini.
“Ini adalah pekerjaan Tuhan yang diwujudkan untuk para penderita bibir sumbing dan langit-langit. Terima kasih juga atas bantuannya YPPCBL. Soal penampungan para pasien di rumah saya sendiri tak menjadi masalah. Karena kami juga menyadari bahwa RS Advent adalah RS swasta jadi wajar saja kalau ada penegasan sesuai perjanjian,” ujar Luntungan.
Saat dikonfirmasi, Direktur RS Advent, dr Eddy Antou tak menepis adanya evakuasi tersebut, dirinya berkelit bahwa hal tersebut telah sesuai perjanjian yang dimana hanya tiga hari di RS dan sudah molor menjadi lima hari.
“Auditorium itu kan bukan tempat perawatan, karena akan segera digunakan jadi memang harus dikosongkan. Dan saya rasa itu sesuai dengan perjanjian pihak RS dengan yayasan, toleransipun juga sudah diberikan, jadi tak ada persoalan,” tegas Antou.
Dirinya juga membantah bahwa RS telah menerima pembayaran full dari pihak Yayasan.
“Tidak ada bayar full, yang dibayarkan saja itu tak cukup untuk membayar ruang bedah RS Advent. Pada dasarnya kami bepartisipasi dalam kegiatan Baksos mengingat RS Advent merupakan RS Misi. Saya akan meminta penjelasan juga dari dr Ida selaku ketua Yayasan, guna dimintai klarifikasinya,” tandasnya. (is)