DERAP pembangunan daerah yang stabil, dinamis dan terus bergerak sudah pasti efeknya akan berimbas ke mana-mana. Semua sektor kena untung dan ujung-ujungnya ekonomi masyarakat ikut melaju.
Masyarakat seperti Yasin salah satu yang kena multiplier effect dari laju pembangunan di daerah ini. Yasin dan keluarganya; istri, anak lelaki tertua dan anak mantu, adalah produsen tela atau batu bata di kawasan Taas Kota Manado.
Taas dan Paal 4 di Kecamatan Tikala, sudah lama dikenal sebagai daerah penghasil batu bata. Di situ Yasin yang berdarah Gorontalo mengembangkan usahanya sejak satu dasawarsa lalu.
“Kalau mau bilang Tela, sudah banyak orang-orang sini jadi kaya karena usaha ini,” katanya saat disambangi BeritaManado Sabtu (7/9) pagi tadi.
Di kompleks Yasin ada lebih dari 10 Los Tela, sebutan lokal untuk pabrik pembuatan batu-bata, beroperasi. Yasin dan keluarganya termasuk produsen tradisional. Mereka mengolah batu bata masih manual, tidak menggunakan mesin. Namun menurutnya pengolahan tradisional masih jauh lebih berkualitas dari pada yang diproduksi pakai mesin.
“Kalau mesin biasanya tela cepat pecah, tidak padat karena berbatu, makanya kami masih bertahan dengan cara begini,” ujar dia seraya memperlihatkan cara pembuatan batu bata tradisional.
Proses dimulai dari mencampurkan tanah merah dengan air, kemudian dipadatkan. Selanjutnya, istri Yasin mencetak campuran itu dan menyusunnya. Hasil cetakan harus dikeringkan dulu kemudian dibakar. Proses dari tanah menjadi batu bata siap jual waktunya tergantung cuaca. Kalau panas terik, memroduksi batu bata 30 ribu biji sekitar 1-2 pekan.
Menjelang akhir tahun Yasin sumringah. Pasar tela di masa-masa itu ramai, sehingga harganya disebut Yasin jadi “panas”. Harga tela yang biasanya Rp 600 per biji bisa melonjak hingga Rp 800. Berkah lebih tentu mudah dia raih, asal kerja keras dan penuh semangat.
Selain itu Yasin dan ratusan produsen tela di Taas dan Paal 4 berharap pemerintah daerah terus mengkondusifkan pembangunan. Biar mereka bisa terus membakar tanah, mengais rejeki dari batu bata. (ady putong)