Manado – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Pdt. Meiva Lintang STh, menyoroti harga BBM di Kabupaten Kepulauan Sitaro sempat melonjak hingga Rp.30.000.
Hal tersebut dikatakan Meiva Lintang pada rapat paripurna tutup buka masa persidangan, laporan kinerja pimpinan dan AKD serta laporan reses di DPRD Sulut, Rabu (16/1/2019) kemarin.
“Harga minyak di Sitaro sampai 30 ribu. Ini bukan hoax. Pemerintah harus bangun fasilitas agar harga minyak dan LPG stabil,” jelas Meiva Lintang pada rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Andrei Angouw, didampingi wakil ketua Stefanus Vreeke Runtu, Marthen Manopo dan Wenny Lumentut.
Hal lain diangkat Meiva Lintang adalah gaji guru di daerah perbatasan sering terlambat, jalan perkebunan rusak parah, aspirasi kampus Polnustar dijadikan pilot project, serta keluhan masyarakat turunnya harga komoditi unggulan pala.
“Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur merupakan perwakilan pemerintah pusat di daerah pasti mudah untuk memperjuangkan tapi instansi terkait harus koordinasi baik,” tandas Lintang.
Wagub Steven Kandouw mewakili Gubernur menanggapi aspirasi reses mengatakan, pelaksanaan rapat paripurna merupakan konsistensi dan eksistensi tugas anggota DPRD yang mampu menjalin koordinasi dan sinergitas positif mengawal visi dan misi pembangunan di Sulawesi Utara. Pemprov Sulut memberikan perhatian serius pasti menindaklanjuti aspirasi reses anggota DPRD.
“Semua kewenangan dari pusat, provinsi hingga kabupaten dan kota kami perhatikan. Perundang-undangan yang baru jelas saling koordinasi termasuk menindaklanjuti hasil reses. 2019 ini kerja semakin maksimal. Soal disparitas harga BBM karena ombak besar kapal pengangkut BBM tidak bisa merapat. Tapi sekarang sudah stabil,” terang Kandouw.
(JerryPalohoon)