Manado – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Utara (Sulut) berkomitmen menyelenggaran Pemilu secara jujur dan adil.
Menurut Komisioner KPU Sulut, Meidy Tinangon, KPU telah menutup celah kecurangan mulai dari pendaftaran calon, pengumuman daftar pemilih sementara (DCS), daftar pemilih tetap (DCT), bahkan penyelenggaraan Pemilu hingga rapat pleno hasil akhir perolehan suara nanti.
“Hasil Pemilu nanti bisa update langsung diumumkan di TPS. Tidak ada celah bagi siapapun termasuk kami sebagai penyelenggara melakukan kecurangan,” tutur Tinangon pada Focus Group Discussion (FGD) DPD Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna) Sulawesi Utara yang dipimpin Sisco Manossoh dan Tumbelaka Academic Centre (TAC) bekerjasama dengan Kepolisian Daerah Sulut dengan tema ‘Mewujudkan Pemilu 2019 Aman, Damai, Sejuk dan Tanpa Hoax’ di Hotel Ibis Manado, Selasa (23/10/2018) sore.
Soal kampanye melalui media sosial (Medsos), menurut Meidy Tinangon, akun media sosial seperti akun FB didaftarkan oleh partai politik bukan perorangan.
“Bukan akun pribadi Caleg, namun tidak semua aktivitas Caleg di Medsos adalah kampanye. Kemudian perubahan DCS ke DCT diatur oleh undang-undang,” jelas Tinangon.
FGD menampilkan pembicara utama Kapolda Sulut, Irjen Pol Drs. Bambang Waskito, narasumber Ketua IJTI Sulut Amanda Komaling, Taufik Manuel Tumbelaka dari TAC, menghadirkan Ketua Komisi 1 DPRD Sulut Ferdinand Mewengkang, Komisioner KPUD Sulut Meidy Tinangon, Komisioner Bawaslu Sulut Kenly Poluan, Ketua KNPI Sulut Jackson Kumaat, pengurus partai politik, para calon legislatif, Ketua PWI Sulut Vocke Lontaan, Sekretaris IWO Sulut Jean Rondonuwu, pengurus organisasi wartawan pos liputan dan beberapa undangan lainnya.
(JerryPalohoon)