Tondano – Penyaluran bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) ternyata tidak semulus yang diperkirakan. Ada cukup banyak temuan terkait data penerima yang menyatakan ada keluarga yang tidak layak lagi menerima BLSM. Seperti yang terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Minahasa. Kalangan media pun diminta untuk mengawal serta mengkritisi proses penyaluran BLSM.
Menurut Ivonne Andries, anggota Fraksi Partai Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Minahasa, dirinya sendiri cukup sering mendengar suara masyarakat mengeluh soal BLSM. Ada informasi bahwa ada keluarga dengan tingkat ekonomi cukup mapan masih menerima bantuan pemerintah tersebut. Menurut penelusuran BeritaManado.com data yang digunakan adalah data lama.
“Dengan fungsi dan peran yang ada sebagai alat kontrol sosial, kalangan media juga harus melakukan sesuatu. Jangan biarkan proses penyaluran BLSM menjadi sarana dari oknum – oknum tertentu untuk melakukan penyimpangan. Yang ditakutkan dari hal ini, jangan sampai ada orang yang mempolitisasi BLSM tersebut untuk kepentingan pribadi dan partai politik tertentu, terlebih menjelang momen – momen politik,” ujar Andries.(ang)