Maurits Mantiri ketika membuka pameran foto Selamatkan Yaki
Bitung – Komitmen mantan Wakil Ketua DPRD Kota Bitung, Maurits Mantiri terhadap penyelamatan satwa edemik Sulut patut diacungi jempol. Buktinya, ia dengan tegas menyatakan menolak untuk mengkonsumsi satwa edemik seperti Macaca nigra atau sebutan nama lokal Yaki yang kerap kali disuguhkan kepadanya.
“Saya tidak segan membatalkan untuk menghadiri suatu undangan jika mendapat informasi ada satwa edemik seperti Yaki yang akan disuguhkan,” kata Maurits ketika membuka acara pemeran foto selamatkan Yaki dan HUT Pendidikan Konservasi Tangkoko, Sabtu (30/1/2016) lalu di Gedung Kesenian Kota Bitung.
Ia menceritakan, tak sedikit undangan acara yang ditolak hanya karena menyajikan makanan satwa Yaki. Dan ia lebih memilih untuk menghadiri acara lain yang tak menyajikan menu yang berkaitan dengan satwa edemik.
“Masalah mengkonsumsi satwa edemik di Sulut, terutama Kota Bitung menjadi tugas kita bersama untuk terus memberikan pemahaman agar berhenti melakukan perburuan terhadap satwa dengan tujuan komsumsi,” katanya.
Wakil Walikota Bitung terpilih mengatakan, wilayah di Kota Bitung yang masih sering menyajikan satwa Yaki dalam acara adalah Kelurahan Duasudara, Pinasungkulan dan Apela serta Pinangunian. Mengingat empat kelurahan itu sangat dekat dengan lokasi habitat Yaki, yakni Gunung Duasudara dan Tangkoko.
“Jika sifat konsumtif satwa tidak kita hentikan, maka pasti Yaki dan satwa lain yang ada di wilayah Kota Bitung akan punah. Maka itu saya berharap, budaya mengkonsumsi Yaki dan satwa edemik lainnya kita hentikan demi anak cucu kita,” katanya.(abinenobm)