
Bitung, BeritaManado.com – Isu penyelamatan mata air Aerujang di Kelurahan Girian Permai Kecamatan Girian menjadi salah satu agenda kampanye penyelamatan lingkungan oleh Forum Komunikasi Pecinta Alam (FKPA) Sulut.
Hal itu disampaikan Ketua FKPA Sulut, Brury Sondakh yang menyatakan ada dua isu penyelamatan lingkungan di Sulut menjadi fokus kempanye.
“Selain mata air Aerujang, pembabatan hutan pinus di kawasan hutan lindung di Gunung Soputan juga menjadi fokus perjuangan penyelamatan lingkungan,” kata Brury, Rabu (05/08/2020).
Brury menyatakan sangat mendukung langkah penolakan Aliansi Peduli Mata Air Aerujang untuk menggeser proyek tol dari mata air. Mengingat pembangunan tol di mata air Aerujang mengancam sumber air untuk masyarakat Kota Bitung.
“FKPA Sulut juga sependapat dan akan bersama-sama dengan Alianasi untuk bersama-sama menyelamatkan mata air Aerujang,” katanya.
Dirinya juga menyatakan, dua agenda itu bakal akan disuarakan oleh 35 ribu orang yang terdaftar sebagai anggota FKPA Sulut.
“Nah, saat ini kami sementara mematangkan agar satu presepsi perjuangan penyelamatan lingkungan. Setelah itu kita akan bergerak bersama dan dalam waktu dekat kami akan ke Kota Bitung berdiskusi dengan Aliansi Peduli Mata Air Aerujang,” katanya.
Golnya dari dua agenda itu kata pemandu gunung berlisensi ini, proyek jalan tol Manado-Bitung bisa digeser 200 meter dari lokasi mata air Aerujang dan aksi serta pelaku penebangan hutan pinus di Gunung Soputan dihentikan serta ditangkap.
“Semua cara akan kita gunakan untuk mengkampanyekan penyelamatan mata air Aerujang dan penebangan hutan pinus di Gunung Soputan. Mari bergandengan tangan menentang aksi pengrusakan lingkungan di Sulut,” katanya.
(abinenobm)