Manado – Pemerhati masyarakat Devi Najoan sependapat jika gedung lama DPRD Sulut nanti dijadikan pusat sejarah dan kebudayaan daerah.
“Kan, pertanyaan masyarakat sekarang ketika gedung baru DPRD Sulut difungsikan nanti, bagaimana dengan gedung lama? Sangat tepat jika gedung lama dialihfungsikan menjadi museum,” ujar Devi Najoan kepada BeritaManado.com, Senin (10/10/2016).
Lanjutnya, dijadikan museum untuk memamerkan benda-benda bersejarah termasuk karya bersejarah dan kebudayaan asli Sulawesi Utara akan menjadi sarana edukasi bagi masyarakat terutama pelajar dan mahasiswa.
“Karena lokasinya sangat strategis, saya yakin museum ini akan ramai dikunjungi masyarakat, apalagi letaknya bersebelahan dengan lapangan KONI yang setiap hari selalu ramai,” tukas Najoan.
Sebelumnya diberitakan, jika tak ada aral melintang direncanakan akhir 2017 mendatang, sekretariat dan anggota DPRD Sulut akan menempati gedung baru yang dibangun di Kairagi tiram, jalan raya Manado-Maumbi-Airmadidi.
Pertanyaan masyarakat, akan difungsikan sebagai apa gedung lama DPRD Sulut yang terletak di bilangan Sario berdampingan dengan Lapangan KONI?
Usul brilian diutarakan pengamat sosial dan politik, DR Jerry Massie.
Wartawan senior yang malang-melintang di Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa ini mengusulkan gedung lama DPRD Sulut dijadikan pusat sejarah dan kebudayaan daerah.
“Gedung lama bisa diefektifkan seperti museum memamerkan benda-benda bersejarah termasuk karya bersejarah dan kebudayaan asli Sulawesi Utara,” ujar Jerry Massie kepada BeritaManado.com, beberapa waktu lalu.
Benda-benda bersejarah yang dimaksud Massie seperti: gambar, barang atau properti milik pahlawan dan tokoh-tokoh masa lalu asal Sulawesi Utara seperti DR Sam Ratulangi, Piere Tendean, F.J Tumbelaka, A.A Maramis, Wolter Monginsidi, Laksamana John Lie, serta pahlawan dan tokoh Sulut lainnya.
“Cara mendapatkan barang dan properti pemerintah bisa menghubungi keluarga-keluarga pahlawan. Barang bersejarah seperti sepeda, motor, mobil atau onderdil mobil yang pernah dipakai, termasuk properti-properti kecil yang mungkin masih disimpan oleh keluarga,” tandas Massie.
Selain sejarah, lanjut Massie, gedung lama DPRD Sulut dapat difungsikan untuk pagelaran seni sekaligus memperkenalkan dan memperkuat kebudayaan daerah yang semakin terlupakan oleh generasi muda.
“Karena ukuran gedung cukup besar juga bisa dibuatkan teater, memutar film dokumenter atau film-film bersejarah termasuk pagelaran pameran seni dan kebudayaan. Bahkan pameran jusnalistik tempo dulu. Pastinya akan menarik sekaligus menjadi objek wisata andalan Sulawesi Utara. Saya berharap usul ini diterima bapak Gubernur Olly Dondokambey,” pungkas Massie. (jerrypalohoon)