Manado-Sentral-sentral pelayanan yang ada di manado seperti pelabuhan, terminal, bahkan terlebih Bandar Udara seharusnya menjadi pusat untuk menopang program pemerintah, sehingga terciptanya visi Dan misi dari Pemerintahan Kota Manado yaitu Manado model Kota ekowisata serta menjadikan manado Kota yang menyenangkan.
Sangat disayangkan Hal tersebut tidak terjadi di bandar udara internasional Sam Ratulangi manado. Pantauan beritamanado beberapa hari ini, diawal tahun 2012 banyak kalangan masyarakat yang mengeluh tentang pelayanan dari beberapa perusahan Taksi sebagai alat transportasi para wisatawan lokal maupun luar negeri yang ingin menikmati kenyamanan di Kota manado.
Semisalnya Bapak Eko yang merupakan wisatawan asal Nusa Tenggara Barat (NTB) kepada beritamanado menuturkan kekecewaanya terkait dengan pelayanan beberapa perusahaan penyedia Jasa transportasi yaitu taxi. Menurutnya ketentuan pembayaran tidak sesuai dengan apa yang semestinya.
“Sebelum berangkat telah disepakati sampai ditempat tujuan dengan harga tertentu, namun ketika tiba di tempat tujuan dengan Berbagai alasan para sopir-sopir menaikan tarif secara sepihak,” keluhnya.
“Padahal kalau tarif dari taxi seharunya telah ditentukan berdasarkan kesepakatan dari pihak manajemen perusahaan dengan pemerintah setempat,” lagi Keluh Pak Eko.
Berbeda dengan Pak Eko, Ronal (nama samaran) yang merupakan masyarakat sulut sendiri melihat adanya sebuah deskriminasi dari pihak pemerintah dan manajemen Bandar Udara Sam Ratulangi terhadap salahh satu perusahaan taxi di Kota manado ini, yaitu dengan tidak diperbolehkannya armada dari perusahan tersebut beroperasi didalam lingkup Bandara.
“Sangat disayangkan hari ini masih ada sikap diskriminatif dari pemerintah dan pihak manajemen atau pengelola bandara dengan tidak mengijinkan adanya salah satu perusahaan penyedia Jasa transportasi (taxi) untuk beroperasi di dalam bandara,” katanya siang tadi kepada beritamanado.
“Seharusnya pemerintah Bisa secara Objektif melihat keadaan ini. Kan juga guna menunjang Dan menopang program pemerintah Kota manado sendiri,” saranya.
Sayang ketika wartawan ini coba mengkonfirmasi ke pihak bandara terkait pelayanan dan adanya indikasi sikap deskriminatif terhadap salah satu perusahaan penyedia Jasa transportasi tidak terhubung karena pihak pengelola tidak berada di tempat.(jk)