Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten Mitra Jobby Longkutoy mengatakan, hal tersebut menyusul adanya indikasi kampanye ke arah itu mulai muncul di lapangan jelang Pemilu Legislatif.
Menurut Longkutoy, para pemilih harus peka dan berhati-hati dengan modus caleg yang ingin menjadi ‘pahlawan’ padahal bantuan yang turun di suatu desa atau kecamatan murni bantuan pemerintah, namun informasi yang disampaikan kepada masyarakat menjadi bantuan individu atau parpol dan diakui lewat perjuangan yang bersangkutan.
“Sebagai calon wakil rakyat tidak boleh membohongi rakyat jika fakta yang sebenarnya bantuan itu milik pemerintah. Ironis sekali jika ada oknum caleg menghalalkan cara-cara yang tidak mendidik dalam menjaring pemilih,” kata Jouby, Rabu (12/02/2014).
Diakui Jouby pihaknya sudah memperoleh berbagai informasi di lapangan soal adanya oknum caleg yang mengarah ke indikasi dimaksud dengan mengiming-imingi masyarakat berbagai bantuan agar masyarakat bersimpatik dan bersedia memilih yang bersangkutan.
“Saya juga telah mengisntrusikan kepada seluruh Panwascam dan pengawas pemilu lapangan (PPL) agar memantau oknum-oknum caleg yang memanfaatkan bantuan pemerintah untuk meraup suara,” tukasnya. *