MANADO – Jumat (02/10), sejumlah massa yang berasal dari berbagai organisasi, diantaranya, Brigade Manguni (BM), mahasiswa Universitas Sam – Ratulangi (Unsrat), komunitas lintas Gereja dan organisasi perempuan Sulut, menggelar unjuk rasa damai di Departemen Agama (Depag) Sulut, Badan – Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulut dan Poltabes Manado.
Massa menuntut pemerintah agar bersikap tegas terhadap Herman Kemala – (HK) dan Yayasan Pekabaran Injil Kemuliaan Allah (Kemala), miliknya. Menurut mereka HK sudah banyak melakukan pelanggaran, yakni sejumlah penyimpangan dalam pengajarannya, termasuk pelanggaran hukum beberapa tahun lalu.
Saat berdemo di Kantor Wilayah (Kanwil) Depag Sulut, di jalan 17 Agustus Bumi Beringin, Tonaas Wangko BM Decky Maengkom menyampaikan beberapa poin keberatan atas keberadaan YPI Kemala binaan HK.
Pihak Depag yang diwakili oleh Drs Halil Domu MSi menyatakan Depag Sulut segera menyikapi laporan ini, bahkan telah menyurat resmi ke Dirjen Bimas Kristen Depag RI beberapa waktu lalu. Lebih lanjut Domu menyatakan akan lebih mengutamakan kerukunan antar umat beragama.
Usai itu massa bergerak menuju Kantor Kesbangpol Sulut. Para pendemo melalui Novie Kolinug SH Deputi Dewan Tonaas Bidang Hukum dan HAM BM menyampaikan aspirasinya dihadapan Kepala Kesbangpol Sulut, Drs Arnold- Poli dan Kepala Kesbangpol Manado, Frangky Mewengkang.
Pihak Kesbangpol seperti yang dikatakan oleh Drs Arnold Poli, akan mengusut tuntas kasus ini, “di negeri ini tidak ada yang kebal hukum, sekali lagi kami tidak akan menutup mata pada kasus ini,” ujarnya. Sebagai bukti keseriusannya, pihaknya telah membentuk tim pencari fakta yang disebut tim sembilan dan akan mempresentasikan temuannya kepada pemerintah, polisi dan pemuka agama, pada pertemuan nanti, Senin (05/10).
Saat berdemo di Poltabes Manado, massa yang diwakili, Novie Kolinug SH, Mario Ekel, Pdt Abdon Kansil, John Suoth dan Dolfie Maringka, diterima langsung Kapoltabes Manado, Kombes Pol Drs Aridan J Roeroe.