Manado – Pasca keputusan Mahkamah Agung (MA) menguatkan penetapan tidak memenuhi syaratnya pasangan Jimmy Rimba Rogi-Boby Daud calon Walikota dan Wakil Walikota Manado, hingga saat ini pasangan tersebut belum memberikan peryataan resmi akan memberikan dukungan terhadap pasangan tertentu dari tiga pasangan yang tersisa dalam kompetisi tersebut.
Menariknya, satu-satu persatu kader partai pengusung pasangan yang akrab disapa Imba-Boby yakni Golkar dan PAN, serta para pendukung yang awalnya menyatakan tekat memenangkan pasangan yang sebelumnya bernomor urut dua tersebut mulai berpindah arah dukungan.
Akan hal itu, salah satu pendukung militan Imba-Boby, Yudistira Nusrin berpendapat, dukung mendukung dalam pesta demokrasi merupakan hak setiap pemilih. Namun hal itu harus didasari oleh tekad dan komitmen yang kuat.
“Kalau pun sekarang sudah ada pendukung Imba-Boby yang berpindah ke pasangan calon lain, itu hak mereka. Tapi sayangnya sikap seperti itu seperti kehilangan arah dan tidak kosisten terhadap prinsipnya,” kata Nusrin.
Aktivis muda yang dikenal kritis ini beranggapan, jika saat ini pimpinan partai pengusung Imba-Boby berpindah-pindah dukungan, hal itu sikap merendahkan diri sendiri maupun partainya.
“Melihat fakta bagaimana perilaku para pengurus partai pengusung yang calonnya dianulir paksa (Imba-Boby, red) yang justru ramai-ramai mengangkat 1 jari, tiga jari dan 4 jari, maka dapat disimpulkan mereka hanya sekelompok “pelacur-pelacur politik” yang menjual harga diri mereka demi kepentingan pribadi,” serunya. (leriandokambey)