Evaluasi tahapan teknis penyelenggaraan Pemilu 2019.
Minut, BeritaManado.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Minut, Rabu 21 Agustus 2019, menggelar Evaluasi Tahapan Teknis Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019.
Kegiatan tersebut dihadiri Komisioner KPU Sulut Korwil Minut Lanny Ointoe, Ketua KPU Minut Stella Runtu, Ketua Divisi Sosialisasi, Parmas dan SDM KPU Minut Hendra Lumanauw, Ketua Divisi Teknis KPU Minut H Darul Halim SH, Ketua Divisi Perencanaan, Data dan Informasi Dikson Lahope, Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan Robby Manoppo.
Hadir pula Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Minut Simon Awuy SH dan Komisioner Bawaslu Minut Rahman Ismail SH, sejumlah perwakilan Partai politik (Parpol), Wakapolres Kompol Refly Kaunang, Asisten I yang diwakilkan Sekretaris Kesbangpol Steven, dan Pabung Kodim 1310 Bitung/Minut Mayor Inf Richard Pusung.
Dalam rapat tersebut, ada sejumlah pembahasan pascapenetapan hasil Pemilu 2019 yakni mencari solusi atas Sistem Informasi Pencalonan (Silon).
Seperti yang dikatakan Novel Dotulong perwakilan Partai Nasdem, dimana agar masalah eror bisa diatasi agar tidak ada Parpol yang nantinya dirugikan.
“Ketika waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 Wita, pasti segala sesuatu sudah ditutup dan tidak ada lagi pergantian nama calon legislatif. Kami berharap KPU bisa sama seperti tahun yang lalu Silon itu berfungsi di KPU tapi di sekretariat kami tidak berfungsi, jadi ini tolong diperhatikan,” tutur Lotulung.
Menanggapi hal itu, Ketua KPU Minut Stella Runtu melalui Koordinator Divisi Teknis KPU Minut H Darul Halim SH mengatakan, menyangkut Silon, memang dimaksudkan untuk memudahkan proses saja.
“Dalam penetapan Daftar Calon Sementara (DCS) dan Daftar Calon Tetap (DCT), yang digunakan pemasukan manualnya kita verifikasi dan itu yang kita gunakan. Silon ini mempermudah akses misalkan ada pergantian, jadi yang kita perlukan adalah operator-operator atau SDM pengelola Silon yang ada di partai itu harus mumpuni sehingga hal-hal yang menjadi instruksi KPU RI kepada kami bisa langsung terjawab oleh Parpol,” tutur Halim.
Ditambahkan Halim, tingkat partisipasi Pemilu 2019 di Minut m3ncapai 81%, melampaui target nasional 77,5%.
“Meski demikian kita perlu melakukan evaluasi agar kedepan saat Pilkada kita bisa memperbaiki hal-hal yang dianggap belum maksimal, seperti tadi ada usulan soal penyaluran logistik kemudian juga soal pemantapan petugas dalam Bimtek,” terang Halim.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Minut Simon Awuy SH didampingi Koordinator Divisi Pengawasan Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga Rahman Ismail SH menjelaskan, proses pelaksanaan Pemilu yang pertama kali dijalankan lima kotak serentak, Minut bisa dilalui penuh damai dan sukacita.
“Walaupun dalam proses ini banyak kelemahan dan kekurangan, namun secara teknis di lapangan mampu diatasi dengan baik. Tapi dalam skemanya Bawaslu Minut yang babak belur terutama dalam gugat-menggugat. Kami mengapresiasi Parpol yang lebih memilih ranah konstitusional ketimbang ranah diluar konstitusional, kenapa saya sampaikan bahwa di Sulut 15 kabupaten/kota, hanya Minut yang menangani proses pelanggaran administrasi Pemilu empat kasus Parpol ditangani dalam waktu 14 hari secara bersamaan tanpa ada jeda,” ungkap keduanya.
Sementara Pabung Kodim 1310 Bitung/Minut Mayor Inf Richard Pusung berharap agar dalam Pemilu ataupun Pilkada, KPU sebagai penyelenggara dapat memberikan asuransi pada semua pelaksana sampai di tingkat desa dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Hal sama disampaikan Wakapolres Kompol Refly Kaunang, seraya menambahkan agar kedepan seluruh logistik dapat berada di TPS H-1 pemilihan sehingga tidak menyita waktu istirahat petugas maupun pengawas pemilihan.
Disisi lain, terkait SDM petugas KPPS, Komisioner KPU Sulut Korwil Minut Lanny Ointoe mengatakan pihaknya sedang mengajukan kerjasama dengan pihak universitas khususnya program studi sosial politik, agar pada semester akhir bisa menyisipkan mata kukiah terkait penyelenggaraan Pemilu.
“Harapannya, kedepan ada bantuan dari mahasiswa semester akhir di perguruan tinggi yang bisa menjadi anggota KPPS. Ini sedang kita cari jalan keluarnya seperti apa,” pungkas Lanny.
(Finda Muhtar)