
Manado – Anggota DPRD Kota Manado, Markho Tampi mendesak pemerintah kota Manado segera menyelesaikan permasalahan bantuan bagi warga yang tertimpa bencana banjir.
Berdasarkan keluhan dari banyak warga yang tersebar di banyak kelurahan di kota Manado, Markho Tampi menduga bantuan bagi korban bencana telah dipermainkan oleh oknum-oknum kepala lingkungan.
“Jumlah dana bantuan 213 M sudah termasuk infrakstuktur, cair berdasarkan data verifikasi lalu, namun data setelah di verikasi kembali bermasalah. Kami dari komisi D meminta kepada pemerintah harus menunda dulu karena ada yang tidak beres, sambil itu kami akan turun lapangan untuk meninjau kembali apakah semua laporan warga sudah benar, dan tim verifikasi BPBD harus mempertanggung-jawabkan hasil pendataan, karena dianggap gagal dalam pendataan,” ujar Markho Tampi kepada beritamanado.com, Senin (6/3/2017).
Lanjut Markho Tampi, salah-satu faktor kesalahan dalam pendataan banyak warga sudah tidak berada di tempat saat pendataan lalu karena sudah mengungsi. Sehingga dalam pendataan kembali ada aturan, seperti menunjukan bukti kerusakan melalui foto, atau sebagainya, dimana saat ini ada warga yang sudah memperbaiki kerusakan saat itu, masyarakat permasalahkan rehap ringan dengan bantuan Rp 20 juta.
“Kami akan cari tahu siapa yang bermain dalam pendataan. Saya menduga ada indikasi permainan dari oknum kepala lingkungan (pala) karena salah satu pendataan penerima bantuan melalui rekomendasi pala,” ungkap Markho Tampi. (YohanesTumengkol)