BITUNG—Aksi sekelompok teroris yang bersumbunyi di lahan perkebunan milik warga di kelurahan Kasawari kecamatan Aertembaga tercium personil Marinir TNI AL. Dan rupanya, lokasi tersebut sudah dijadikan basis oleh kawanan teroris yang berencana untuk melakukan aksi teror di wilayah Sulut termasuk kota Bitung.
Tak menunggu lama, Danmarhanlan Mayor Marinir, Apollinaris, langsung menerjunkan 150 anggota Marinir untuk menyerang dan memusnahkan sarang teroris tersebut, yang diduga dihuni 80 orang teroris bersenjata lengkap. Strategi penyerangan disusun dan pasukan dibagi dalam tiga kompi untuk menyerang lokasi perkebunan Kasawari yang jadikan target operasi dengan nama Tarung Sejati serta Kelurahan Kareko Lembeh Utara sebagai tujuan operasi Amfibi.
“Latihan tempur seperti ini dilakukan secara rutin setiap 3 bulan sekali, dan latihan kali ini kita lakukan diwilayah perkebunan Kasawari dengan scenario penyerangan sarang teroris dilahan perkebunan dan penyerangan lewat laut di Lembeh Utara,” kata Apollinaris.
Menurut Apollinaris, latihan ini dilakukan dalam rangka kesiagaan personil menghadapi teroris baik pengamanan darat maupun penyerangan lewat laut atau pantai serta menjaga wilayah-wilayah perbatasan. Dimana ada 80 anggota dilibatkan menjadi teroris sebagai pusat operasi, pada daerah cottage-cottage Makawidey, Kasawari dan pemukiman pesisir pulau Lembeh, pasukannya melakukan penyerangan dari arah laut dengan menggunakan motor speed.
“Meskipun terbilang kurangnya peralatan tempur seperti alat komunikasi namun kesiapan fisik mental prajurit selalu di evaluasi,” ujar Apollinaris.
Lanjut Apollinaris, latihan ini dilakukan selama 2 hari dari hari Kamis (28/7) hingga Jumat (29/7) dengan berbagai kegiatan seperti operasi tarung sejati, out bound, jurit malam dan operasi amfibi.(en)